Steven mengangguk. Ledakan bom gereja dan vihara serta penembakan masjid ramai diberitakan tahun lalu. Wajahnya membiru sedih.
** Â Â
"Ayah, ada orang jahat di dekat kita."
"Siapa?"
Malam itu, Ayah Calvin menemani Jose seperti biasa. Ayah Calvin berbaring di samping Jose sambil membelai-belai kepalanya. Satu buku cerita anak telah tandas dibacakannya.
"Orang jahat itu mau ubah gereja jadi tempat makan es krim." Jose mengadu, sedih.
"Are you sure?"
"Yups."
Gerakan tangan Ayah Calvin terhenti. Keresahan melintas di paras tampannya. Benar selentingan yang ia dengar belakangan ini. Ada pebisnis kuliner yang berniat menggusur gereja. Samar-samar, ini ada hubungannya dengan sentimen agama.
"Ayah, kasihan mereka. Kalo mereka nggak punya gereja, mereka mau ibadah dimana?" ujar Jose.
"Iya, kasihan. Anehnya, hanya gereja yang digusur. Kenapa masjid masih boleh berdiri? Dan vihara..."