Tetiba Jose teringat Ayahnya. Pria itu seumuran Ayahnya. Jelas Ayah Calvin lebih baik. Ayah Calvin lembut dan sabar, Ayah juga tidak pernah membuat orang lain menderita.
"Sudah habis," sahut Jose dingin.
Anehnya, si bos lintah darat itu ramah sekali pada Jose. Tidak seperti sikapnya dengan anak-anak buahnya. Mungkinkah Jose yang tampan dan innocent dalam usianya yang masih kecil membuat hati si lintah darat luluh?
Jose memacu sepeda sekencang-kencangnya. Bayangan pria berkursi roda membuatnya takut. Ya, Tuhan, bagaimana bila Ayah Calvin kelak seperti itu? Bagaimana bila Ayah Calvin hanya bisa duduk di kursi roda karena penyakit? Ayah Calvin takkan bisa memeluknya, mengecup keningnya, dan menemaninya.
"Ayah...Ayah, Jose biasa sama Ayah." rintihnya pedih.
"Jangan tinggalin Jose. Jose butuh Ayah..."
Sesampai di rumah, arapannya luntur. Ayah Calvin belum pulang. Jose menjatuhkan tubuh di ranjang king size. Menatap langit-langit dengan hampa.
Kemanakah malaikatnya?
** Â Â
Kirim aku malaikatmu
Biar jadi kawan hidupku