Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Menulis, Aku Pulang ke Kompasiana, Aku Tuangkan Selaksa Ketakutan

10 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 10 Maret 2019   06:02 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika takut, menulislah. Jika kesepian, menarilah dengan pena. Jika bimbang, menulislah. Tuliskan apa saja yang terlintas di pikiran. Uraikan benang-benang kusut di benak kalian dengan tulisan. Seperti tulisan cantik tapi random punya Young Lady pagi ini.

Honestly, Young Lady cantik tak tahu ingin menulis apa. Tak punya bahan spesifik. Hanya ingin menuangkan keresahan dalam tulisan. Walaupun di hati ini timbul keresahan lain saat mulai mengguratkan kata. 

Akankah Young Lady diserang haters pengacau lagi saat tulisan cantik ini dinaikkan? Hmmmm entahlah.

Biar lebih nyaman, Young Lady pasang lagu cantik dulu ya.


Pertama, Young Lady mau ungkapkan kekecewaan berat pada moms-nya Young Lady. Kecewa karena ia tidak bisa membela Young Lady dari self abusifnya Daddynya Young Lady. Itu yang membuat kecewa. Sangat kecewa jauh di hati terdalam. Dari dulu sampai sekarang. Young Lady merasa insecured. Tidak aman, tidak terlindungi, bahkan di rumah sendiri. 

Makanya Young Lady tidak betah di dekat-dekat ayah kandung sendiri. Ayah kandung Young Lady telah menggoreskan banyak luka. Sejak kecil hingga dewasa.  Justru di dekat ayah yang bukan ayah kandung malah membuat nyaman. Young Lady rindu "ayah" yang lain itu.

Kedua, Young Lady selalu dihinggapi perasaan sedih luar biasa tiap kali pesta mewah yang diadakan keluarga besar beberapa bulan lalu diungkit-ungkit. 

Terlebih saat nama anggota keluarga baru ipar yang dengan seenaknya masuk ke dalam kehidupan keluarga itu disebut-sebut. Dibangga-banggakan. Seolah dia yang terhebat. Ingin sekali Young Lady cantik menyingkirkan laki-laki itu. Dia sama buruknya seperti my daddy.

Menurut Young Lady, pesta mewah beberapa bulan lalu itu adalah acara terburuk. Bagaimana tidak, Young Lady hanya berdiri seperti boneka cantik. Hanya didatangi untuk dipeluk, diciumi, dan dibilang

"Anak cantik..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun