"I'm good. Sorry..."
Anehnya, Adica dan Syifa tak marah. Kekhawatiran tercermin di mata mereka.
"Belakangan ini kau sering batuk darah dan sakit punggung," Adica berbisik ke langit-langit. Calvin tahu, ujaran itu ditujukan untuknya.
"Bagaimana rasanya, Calvin?"
Demi Nabi Nuh yang menaikkan semua orang beriman ke bahteranya, Calvin tak ingin membahas topik ini. Dia beringsut bangkit, mengabaikan rasa sakit.
"Sudah kubilang aku baik-baik saja, Syifa."
Keras kepala, gumam Adica dan Syifa dalam hati. Sisi lain Calvin Wan di balik kelembutan dan kesabarannya.
** Â Â
Selang nasogastrik dipasangkan. Adica dan Syifa menggenggam erat tangan Abi Assegaf. Berbisik menguatkan. Lembut menenangkan ayah mereka.
Calvin berdiri di kaki ranjang. Tak tega melihat Abi Assegaf kini harus memakai selang makanan. Punggungnya dibanjiri keringat dingin. Suatu saat nanti, ia akan seperti itu juga.
Dibandingkan selang G dan J, pemasangan selang nasogastrik lebih mudah. Tak perlu dilakukan operasi kecil. Operasi kecil pemasangan selang makanan berisiko perdarahan dan infeksi. Adica dan Syifa tidak ingin terjadi sesuatu lagi pada Abi Assegaf.