Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Al Quran Merangkul Parrita

28 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2019   06:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aliran darahnya bagai berhenti. Kedua mata Arlita sempurna terbuka. Ia melirik ke samping sekali lagi, sisi ranjang besar itu tetap kosong. Ya, Allah, kemana Abi Assegaf?

"Gutten morgen, Arlita."

Pintu walk-in-closet terbuka. Abi Assegaf melangkah keluar, telah berpakaian rapi. Setelan jas Gucci dikenakannya. Rolex Submariner silver-black melingkar di tangan kiri. Wangi Calvin Klein begitu khas dari tubuhnya. Cepat-cepat Arlita menegakkan tubuh. Lengannya bertumpu di headboard.

"Assegaf, kau mau kemana?"

"Kemana aku pergi, bukan urusanmu!"

Kamila membentak asisten rumah tangganya. Perempuan berpenyakit latah yang telah bertahun-tahun bekerja di rumah keluarga Kamila pun mundur. Tak berani lagi menanyai majikannya yang jauh dari kata baik.

"Baik-baik saja?" ulang Arlita.

"Kau masih sakit, Sayangku. Jangan nekat siaran. Biar kutelepon Bunda Rika."

Abi Assegaf menahan tangan istrinya. Memohonnya untuk memandu program Kuliah Subuh dan Harmoni Pagi. Ternyata, semalam dia telah mengontak Bunda Rika. Sabtu pagi di minggu kedua ini, biarlah Abi Assegaf yang jadi presenternya.

"Presenter itu...hmmmm, jadi kau tertarik padanya ya." Teman-teman kebaktian memberi komentar. Menatap Kamila seolah perempuan itu sudah kena Skizofrinia.

Kamila merengut. "Lalu kenapa kalau aku menyukai orang hebat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun