Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Zona Waktu

29 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 29 Oktober 2018   06:14 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belaian hangat Tuan Effendi sedikit menenangkan Calvin. Perlahan diraihnya iPhone. Ia buka aplikasi audio streaming. Mendengarkan Refrain Radio tak ada salahnya.

"...97.6 FM Refrain Radio, Brilian and Inspiratif. Masih bersama saya, Zaki Assegaf."

"Dan saya, Adica Wirawan,"

"Di Harmoni Pagi."

Luar biasa. Allah tahu cara membuat Calvin senang. Mendengar suara-suara bernada hangat dan lembut sudah cukup.

"Pendengar, tepat pukul tujuh lewat tiga puluh menit. Saatnya Cerita Inspiratif." Abi Assegaf memulai, ditimpali "anak lelaki"nya.

"Ada sedikit hal inspiratif yang ingin kami bagikan pada pendengar. Semoga kisah inspiratif ini dapat menjadi mood buster untuk pendengar."

Sedetik kemudian, terdengar alunan musik. Backsound mengalir syahdu. Abi Assegaf memulai bagian pertama dengan suara lembut.

"Zona waktu. Pendengar, tahukah Anda? New York dan California memiliki perbedaan waktu 3 jam. Namun, itu tidak berarti New York dan California lebih lambat kemajuannya dari pada yang lain. Karena apa? Karena ada zona waktu, karena mereka memiliki zona waktunya sendiri."

Adica meneruskan cerita ayah angkatnya. "Obama pensiun sebagai Presiden di usia 55 tahun. Donald Trump mulai menjabat Presiden Amerika setelah berusia 70 tahun. Seorang CEO mulai menjabat di usia 25 tahun, kemudian meninggal di usia 50 tahun. CEO lainnya menjabat di umur 50 tahun dan meninggal saat berumur 90 tahun. Tak ada kata terlambat. Setiap orang memiliki zona waktu."

"Semua orang berlomba di zona waktunya sendiri. Tidak ada yang terlambat." Abi Assegaf menimpali dengan elegan, lembut tetapi mengena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun