Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Wajahmu Mengalihkan Duniaku

14 September 2018   06:00 Diperbarui: 14 September 2018   08:35 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pretty good. Sekali lagi, aku harus berterima kasih padamu, Calvin."

Keduanya berpelukan. Saling melingkarkan lengan. Melukis malam dengan kemesraan.

Pelukan hangat Calvin-Calisa sukses membangkitkan tanya di hati supir pribadi. Otak kritisnya tak mampu menerima ketika tangan tuan mudanya dipegang wanita lain. Bukan, bukan tangan wanita itu yang berhak memegang tangan Tuan Calvin. Hanya Nyonya Silvi yang boleh menyentuhnya. Akan tetapi, supir tetaplah supir. Hierarki mencegahnya memuntahkan komplain.

Limousine terus melaju. Detik demi detik mereka nikmati. Calvin sempurna melekatkan hatinya dengan Calisa. Entah lupa, entah sengaja menjauhkan hati dari jangkauan Silvi.

"Anyway, kenapa kamu dipanggil malaikat tampan bermata sipit?" Calisa kembali angkat bicara.

"Good question. Itu karena aku beberapa kali menyelamatkan hidup istriku."

Melihat raut wajah bingung Calisa, Calvin meneruskan. "Aku kenal Silvi dari persahabatanku dengan Revan. Dulu, Silvi gadis rapuh dan kesepian. Dia tertekan karena banyak masalah dalam hidupnya. Silvi sering melukai dirinya sendiri. Beberapa kali dia ingin bunuh diri, tapi kucegah. Well, aku mencintainya. Lalu kunikahi dia."

Saat mengucapkan dua kalimat terakhir, sakit menusuk hati Calvin. Bila dia mencintai Silvi, mengapa malam ini bersama wanita lain?

Sakit yang sama, menusuk hati Calisa. Masih dilihatnya pancaran cinta di wajah teduh oriental itu ketika menyebut nama Silvi. Apa haknya cemburu? Cinta, terkadang bisa merumitkan hati.

"Enough about me. How about you?"

Pertanyaan Calvin mengembalikan atensinya. Calisa menghela nafas, menatap pria yang haram dimilikinya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun