Apa salahku? Bukankah selama ini aku telah berusaha berbuat baik pada mereka? Aku tidak mengharapkan balasan atas kebaikan, tapi aku juga tidak mengharapkan pembiaran dan ketidakpedulian mereka sampai sebegitunya. Dan mengapa, segelintir mahasiswa "penguasa kampus" begitu tega mempermainkan nilai akhirku?
Ronald Sayang,
Apakah Islam hanya milik etnis tertentu saja? Bukankah Tuhan tidak mengenal etnis? Aku percaya, siapa pun, Native atau Non-Native, berkulit hitam atau berkulit putih, bermata coklat atau bermata biru, bermata besar atau bermata sipit, berhak menjadi Muslim Indonesia dan berhak mendapat perlakuan yang sama tanpa diskriminasi.
Islam milik siapa saja, Ronald.
Sudah kukatakan berkali-kali. Ajaran Islam lengkap dan indah, superior bahkan. Tapi umatnyalah yang inferior.
Itulah sebabnya aku tak pernah suka ikut kajian keislaman atau kegiatan keagamaan di organisasi tertentu. Bagiku, Islam bisa dipelajari secara mandiri.
Dari pada mengikuti kegiatan keagamaan yang lebih mirip cuci otak, lebih baik kutunjukkan nilai-nilai keindahan Islam lewat tulisan, perbuatan, amal, dan konsistensi berbagi pada orang-orang yang meembutuhkan. Beramal sendiri saja, tak usah melibatkan kelompok. Tanggung jawabnya bersifat pribadi pada Allah Azza wa Jala.
Ronald,
Kepedulian itu mahal harganya. Aku tak mudah mempercayai, aku tak mudah mencintai. Namun aku masih punya nurani. Harga sebuah kepercayaan lebih mahal dari kepedulian. Kini aku tahu. Ternyata bukan hanya umat Non-Muslim yang sering didiskriminasi di negeri/lembaga pendidikan tinggi kita. Tapi, sesama Muslim pun masih suka mendiskriminasi.
Ronald,
Peluklah aku. Peluklah hatiku dengan hatimu seperti yang sering kaulakukan seminggu belakangan ini. Jujur kukatakan, aku merasa kesepian di tengah umat beragama. So, aku memaklumi, dan sangat sangat memahami jeritan kesepian para mualaf yang kesepian. Kemarin aku membaca curahan hati seorang mualaf Inggris yang kesepian dan terabaikan. Wanita itu sedih, ia sama seperti aku. Satu-satunya caraku melawan kesepian adalah menebar keebaikan pada orang lain.