Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melodi Silvi, Logika Kremasi, Perbedaan Etnis, dan Cinta

24 April 2018   07:04 Diperbarui: 24 April 2018   08:33 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melodi Silvi: Saat Kekuatan Cinta Bicara

Kasih tak terhalang etnis. Diskriminasi terhalang empati.

Kisah beruntai seorang pengusaha retail yang jatuh dalam duka. Tak terima dengan kematian ayahnya. Menyesali kematian ayahnya di jalan berbeda. Ketakutan membayangkan kremasi sang ayah. Kejutan menghantamnya. Ayahnya menjemput kematian sebagai Muslim. Kelegaan lagi, kehilangan lagi.

Kembali ke rumah masa kecilnya, ia ambil kembali amanahnya. Ia membesarkan seorang putri yang berbeda etnis dengannya. Tak mengapa hidup terbebani vonis infertilitas dan penyakit raga. Namun masih bisa mencintai putri angkatnya.

Waktu demi waktu bergulir. Salah paham pun ikut mengalir. Disangka perebut wanita pendamping hidup adik angkatnya. Salah paham mematikan raga adik angkatnya. Istri palsu, berpindah dari pelukan satu jet set ke pelukan jet set lainnya, menjadi pilihan sang wanita.

Kehilangan lagi, untuk kedua kali. Disusul kebencian putrinya. Si pengusaha tampan jatuh lagi. Berlutut lagi, di atas luka.

Kehilangan mendera untuk ketiga kali. Putrinya memilih ayah yang lain. Pria tinggi berambut pirang dan bermata biru yang jadi ayahnya kini. Namun kasih sang pengusaha tak luntur.

Penyakit, kematian, dan perbedaan etnis tidak menjadi alasan untuk berhenti mencintai. Penyakit, kematian, dan perbedaan etnis tidak menjadi alasan untuk berhenti mencintai.

Well, petikan naskah di atas adalah script vlog bertajuk Melodi Silvi yang dibuat dengan cantik oleh Young Lady cantik. Script itu hanya panduan saja, sekadar gambaran agar tahu apa yang akan diungkapkan dalam vlog. Selebihnya, banyak improvisasi dan perbedaan.

Kalau Afgan punya lagu Bukan Cinta Biasa, Young Lady punya video yang bukan video biasa. Bukan sekadar vlog. Hmm...anggaplah ini book trailer. Salah satu taktik cantik Young Lady dalam tebar pesona di dunia literasi. Literasi zaman now, promosinya harus kekinian juga dong.

Makna frasa 'pengusaha retail yang jatuh dalam duka' dan 'si pengusaha tampan' merujuk pada sosok yang sama: Calvin Wan. Young Lady menggambarkan tokoh utama dalam fiksi cantik di dalam dua frasa itu. Keduanya representatif untuk melukiskan figur "Calvin Wan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun