"Tidak apa-apa. Kan aku sudah janji untuk merawatmu selama Calisa umrah."
Wahyu sama sekali tidak mengeluh. Tidak pula merasa jijik dan repot. Semua dilakukannya dengan tulus dan ikhlas.
"Apa yang ingin kamu lakukan hari ini?" Wahyu melontarkan pertanyaan setelah selesai membereskan gelas dan tablet obat.
"Aku mau ajak Clara dan Rein ke panti asuhan. Sekarang Hari Jumat. Waktunya...
"Berbagi." sela Wahyu, hafal dengan rutinitas Tuan Calvin.
"Yups."
"Well, nanti siang aku mau ke rumah sakit. Tes kecocokan hati."
Rupanya Wahyu masih serius dengan niatnya mendonorkan hati. Entah bagaimana Tuan Calvin harus membalas kebaikannya.
"Saranku, kamu jangan menyetir dulu. Kalau mau ke panti asuhan, diantar supir saja." kata Wahyu menyarankan.
Tak ada salahnya dituruti. Wahyu menyarankan hal itu demi kebaikan Tuan Calvin.
** Â Â Â