Nyonya Calisa memahami perasaan suaminya. Dengan lembut, ia membesarkan hati pria berparas oriental yang telah menghabiskan separuh hidup bersamanya itu.
"Calvin, jangan khawatir ya? Banyak kok kontributor yang mengalaminya. Dua tulisanku pernah dihapus."
"Kenapa?"
"Kasus pertama, karena aku mengutip sebagian dari tulisanku yang sebelumnya. Kejadian kedua, karena aku pernah menghapus tulisan dan di-upload ulang."
Terungkaplah jawabannya. Kini Tuan Calvin tahu alasan artikelnya dihapus. Sama seperti Nyonya Calisa, ia mengutip sebagian besar tulisan lamanya. Itu artinya melanggar terms and conditions.
"Calvin, kamu yakin tidak apa-apa?"
"Iya, Calisa."
"Stay positive, okey? Anggap saja media kesayangan kita itu seperti orang tua, dan para kontributornya seperti anak-anaknya. Terkadang orang tua harus bersikap tegas saat anaknya melanggar peraturan. So, jangan pesimis. Jangan berhenti menulis...ya?"
"Okey. Aku coba menikmati prosesnya."
Nyonya Calisa memahami sifat Tuan Calvin. Ia yakin, pria pendamping hidupnya itu tetap sabar dan konsisten. Namun ia tetap saja tergerak untuk membesarkan hati Tuan Calvin. Menenangkan dan memperhatikannya. Sebab Nyonya Calisa selalu peduli, sampai kapan pun.
"Apa yang kamu bahas dalam tulisanmu hari ini? Coba cerita sama aku."