Mohon tunggu...
Latifah Desti Lustikasari
Latifah Desti Lustikasari Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Pencerita ulung! mantuidaman.com | Blogger Lampung IG/TW @mantuidamann

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

K.H. Gholib: Kiprah Sang Panutan di Tanah Bambu Seribu

30 Maret 2020   22:03 Diperbarui: 31 Maret 2020   02:43 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran K.H. Gholib benar-benar sanggup mengikis habis cerita maksiat dan kriminal yang pernah dikisahkan oleh sahabat sang Kiai, si perantau di negeri Singa. Masyarakat Pringsewu yang sebagian besar pendatang itu menaruh rasa hormat dan segan kepada sang Kiai panutan.

Perjuangan Melawan Penjajah Hingga Akhir Hayat

Di sisi menyebarkan syiar islam, K.H. Gholib juga turut berperan aktif dalam melawan penjajah yang saat itu sempat menduduki daerah Lampung khususnya Pringsewu. Bersama masyarakat dan  para santri ia menyumbangkan segenap jiwa dan raga untuk memperjuangkan hak rakyat sebelum maupun sesudah Indonesia merdeka.

Sebagai pejuang dan tokoh masyarakat yang amat disegani K.H. Gholib tidak lepas dari target operasi tangkap saat Pringsewu diduduki tentara Belanda maupun Jepang. Namanya sangat diperhitungkan oleh pihak musuh. Sebab di bawah komando sang Kiai, masyarakat Pringsewu

bisa saja setiap saat bersatu untuk berjihad mengepung penjajah. Sekalipun dengan bekal senjata yang sangat terbatas dan tidak sebanding. Melalui cara gerilya maupun terang-terangan pasukan bentukan sang Kiai tidak gentar menyerbu basis pertahanan penjajah. Betapa sang Kiai ini adalah sosok pahlawan yang amat disegaani dan titahnya dilaksanakan oleh rakyat.

Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang disambut suka cita oleh rakyat Nusantara, begitu pula rakyat Pringsewu. Namun Belanda tidak begitu saja mengakui kemerdekaan Indonesia dan bermaksud kembali meguasai Indonesia. Diibantu pasukan sekutu, pasukan Belanda kembali menggempur hampir seluruh basis pertahanan tentara dan rakyat Indonesia, pula di Pringsewu. 

K.H. Gholib tidak tinggal diam, kemerdekaan sudah digenggaman dan sepantasnya dipertahankan dari pihak musuh sekalipun dsrah harus ditumpahkan. Beliau memilih melawan dan kembali angkat senjata. Adalah pasukan Hizbullah dan Sabilillah dari kalangan santri yang ia bentuk sesaat setelah proklamasi kemerdekaan. Kedua laskar yang dipimpin K.H. Gholib itu kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). 

Tanggal 1 November 1945 sampai dengan 7 Agustus 1946, pasukan yang dipimpin sang Kiai digembleng fisik dan mental layaknya tentara oleh  Mayor Infanteri Herni dibantu oleh Mayor Infanter Mulkan dan Mayor Infanteri Nurdin. 

Tanggal 8 Agustus 1947, periode waktu Agresi Militer Belanda Pertama terjadi, K.H. Gholib memerintahkan laskar Hisbullah dan Sabilillah untuk bergerak menuju ke Front Baturaja dan Martapura. kepada Abdul Fattah, H. Aman dan H. Hanafiah ia berikan mandat untuk  memimpin rombongan. 

Rombongan tersebut bergabung bersama pasukan TKR dan BKR di bawah pimpinan Mayor Infanteri Herni dan Mulkan yang telah lebih dahulu berada di sana. Bersama-sama mereka menggempur markas Belanda di Sepancar--Gibang. Pertempuran berlangsung cukup sengit. Pejuang Indonesia yang selamat diantaranya Mayor Herny, Mayor Nurdin, Mayor Mulkan, Sukardi, Sukemi, Supardi, Abdul Fattah, Irsan, Silur, Suparno, Suwarno,  Mardasam, Harun, Hasan, dan Husen. Selebihnya anggota pasukan harus gugur sebagai pejuang.

Sekitar awal Januari 1949, Agresi  Militer Belanda kedua tidak terelakkan, Pemerintah Hindia-Belanda yang tidak terima daerah jajahannya melawan dengan sengit kembali mendaratkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun