Mohon tunggu...
Lathifah Nur Baiti
Lathifah Nur Baiti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahapelajar

Pemudi Haha-Hihi - Blog pribadi ada di tulisantifa.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perihal Jogja Bukan Hanya Angkringan, Tapi Juga Pelecehan Seksual

25 Januari 2021   09:35 Diperbarui: 26 Januari 2021   12:50 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, Jogja itu sederhana. Jogja itu setiap sudutnya romantis. Jogja itu terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Jogja itu tempatnya fotogenik. Katanya, Jogja itu semuanya serba murah. Dan ya, saya mengakui itu semua.

Sembilan belas tahun tumbuh dewasa di kota Jogja membuat saya memiliki kesan tersendiri hidup di kota ini. Selain suka dengan orang-orangnya yang sumeh, saya juga suka Jogja dengan hal-hal yang tidak dimiliki kota lain.

Meskipun begitu, Jogja bukan selalu tentang romantis, angkringan, dan fotogenik. Biasanya orang-orang yang meromantisasi kota Gudeg ini orang-orang yang merantau. Tentu itu bukan hal yang salah. Tapi Jogja punya cerita gelapnya tersendiri.

Baru-baru ini akun Twitter @banumelody membagikan ceritanya setelah mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakkan. Pengalaman yang tidak pernah diinginkan oleh semua orang. Kekerasan seksual.

"Barusan jadi korban remes tetek di jakal, Sleman, Yogyakarta. masuk jalan ke arah perumahan banteng. Si goblok. Aku kan laki rambut panjang, lah diremes. Ati2 ya Cewe2 kalau pulang malem. Banyak orang bego. Suog!" tulis akun @banumelody.

Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus tahu dulu nih kekerasan seksual itu apa. Beda atau tidak sama pelecehan seksual.

Jadi, kekerasan seksual itu tindakan yang mengarah pada ajakan seksual tanpa persetujuan. Kekerasan seksual itu banyak macamnya, nah salah satunya pelecehan seksual.

Karena yang dilakukan pelaku ke korban itu menyentuh bagian yang seharusnya tidak disentuh orang lain maka masuknya ke kategori pelecehan seksual. Jangankan memegang dada, siulan bernada menggoda juga termasuk pelecehan seksual.

Selain korban yang kaget, pasti pelaku juga kaget. Dikira perempuan rambut panjang niat hati mau cari untung ternyata malah laki-laki dengan rambut gondrong.

Di Jogja, kasus pelecehan seksual bukan cuma sekali dua kali. Kalau teman-teman memasukkan keyword "Pelecehan Seksual di Jogja" di pencarian, akan muncul kasus-kasus yang terjadi bahkan di tahun 2020 kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun