Mohon tunggu...
JONATHAN.WS
JONATHAN.WS Mohon Tunggu... Administrasi - LAKI-LAKI

PERUM PDK LAMBANGSARI BLOK.G NO.6 TAMBUN SELATAN BEKASI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Jadikan Pemilihan Fungsionaris GPIB Ajang Politik Praktis

14 September 2021   23:21 Diperbarui: 14 September 2021   23:28 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masalah Jemaat GPIB Anugerah Bekasi sudah selesai dan kini telah hadir dan dipimpin oleh Bapak Pendeta Oeke Hattu, beliau sudah setahun memimpin selaku Ketua Majelis Jemaat Anugerah Bekasi toh sekarang semua Jemaat yang terpecah sudah kembali beribadah seperti biasa dan yang tidak mau hanya segelintir Majelis Jemaat yang masih gensih menunggu pelembagaan yang dijanjikan oleh para pemain Politik jika lolos masuk menjadi FUNGSIONARIS MAJELIS SINODE GPIB Ke XXI, namun kalau kandas gimana....................

Oleh karena itu masalah pertikaian di tubuh Jemaat GPIB Anugerah Bekasi bukanlah Pertikaian antara MAJELIS SINODE dengan para JEMAAT GPIB ANUGERAH BEKASI tapi pertikaian antara dua kelompok dalam Majelis Jemaat GPIB Anugerah Bekasi di mana yang satu Kelompok Majelis jemaat Meminta agar Pendeta atau KMJnya di Mutasi dan yang satunya meminta agar KMJ-nya jangan dulu dimutasi karena belum lima tahun bertugas di Jemaat GPIB Anugerah Bekasi.

Bahwa Masalah yang terjadi di Jemaat GPIB Anugerah Bekasi adalah masalah Kepemimpinan Seorang Pendeta Yang Gagal memimpin dan menyeret dan membuat kelompok antara MAJELIS JEMAAT ANUGERAH untuk terpecah menjadi dua dan saling Bertikai.

Oleh Karena itu diawal terjadi permasalahan dalam Majelis Jemaat maka Majelis Sinode bersikap Netral dan mengambil langkah-langkah PREVENTIF saja dan membendung untuk tidak meluas dan salah satu solusi yang diambil adalah  memutasikan Pendeta Tersebut ke Jemaat GPIB Sejahtera yang ada di Surabaya dan langkah itu adalah langkah terhormat agar diantara Majelis Jemaat tidak ada yang tercederai.

Tapi sayangnya sang pendeta tersebut bahkan dengan  Pengikutnya Menolak dengan keres apalagi sang pendeta tersebut dikenal punya kelompok komando atau payuguban para Pendeta senior dalam GPIB dan bahkan  juga dia punya kelompok Jemaat-jemaat  awam yang doyan NONGKI-NONGKI dan kelompok Nongki-nongki inilah diluar Jemaat GPIB Anugerah yang berjuang keras dan membesar-besarkan permasalahan Jemaat GPIB Anugerah dan dengan sengaja Merusak Pamor Fungsionaris Majelis Sinode XX. dan mereka bangga di back Up mantan Sekum GPIB Dua periode dan itulah yang menjadi awal pemicu hingga tidak berkesudahan.

Fungsionaris Majelis Sinode GPIB hanya turun dan mengambil  Tindakan Tegas setelah Pendeta selaku KMJ serta kelompok Presbiternya dan kelompok lain Majelis Jemaat GPIB Anugerah Bekasi sudah tidak  bisa lagi diharapkan untuk  menyelesaikan persoalan sepeleh ini secara Internal.

Padahal Kalau mau di ungkap permasalahan yang sebenarnya lebih jauh maka akan Merusak Citra GPIB secara keseluruhan dan dan begitulah  Kata MAJELIS HAKIM di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahwa Sayapun Sangat Malu dengan Sikap Pendeta tersebut bahkan seorang hakim mengatakan bahwa saya mencari keadilan bukan di Pengadilan tapi di Gereja untuk itu iya menguti ayat Alkitab " BAHWA DAMAI SEJAHTERA ALLAH  YANG MELAMPAU SEGALA AKAL , AKAN MEMELIHARA HATI DAN PIKIRANMU DIDALAM YESUS "

Semua usaha sudah dilakukan oleh Majelis Sinode agar Perdamaian dan Persaudaraan tetap terjadil diantara Presbiter dan sudah berapa Kali majelis Sinode datang ke Jemaat GPIB Anugerah Bekasi yang bahkan terletak di Kompleks Perumahan dan dihuni mayoritas agama lain yang mana jelas-jelas masalah tersebut sangat mengganggu ketenangan Warga setempat.

Oleh karena itulah kesabaran warga PDK Lambangsari sudah sangat toleransi maka akhirnya Bupati bekasipun Turun tangan dan memintah  kepada Fungsionaris Majelis Sinode GPIB sebagai Pimpinan Lembaga agar turun tangan serta serous menyelesaiakan dan bupati menyampaikan surat tersebut dengan Nomor.300/394/BakesbangPol Tertanggal 28 Januari 2019 dengan harapan agar Fungsionaris Majelis Sinode GPIB  mampu menyelesaikan secara Internal.

Yang menjadi ungkapan syukur kami karena Gereja Jemaat GPIB Anugerah bekasi tidak dipersoalkan isinnya sehingga tidak dicabut Izinnya , dan perlu saudara Jemaat GPIB ketahui Hanya dua Gereja di Kabupaten Bekasi yang Punya Izin mendirikan Gereja yaitu pertama hanya Gereja  GPIB Anugerah Bekasi dan yang Satunya  Gereja Pantekosta.

Dan oleh karena itulah  yang sangat kami sangat sayangkan adalah kelompok Pendeta yang telah  Emeritus  bergabung dan membuat kelompok dengan Pendeta yang berambisi  dan mau Jadi pengurus atau mungkin juga Penasehat  Majelis Sinode dimasa mendatang dan juga termasuk Pendeta yang berkeinginan untuk maju menjadi Fungsionaris Majelis Sinode ke XXI, mereka-mereka inilah yang  telah menjanjikan kepada segelintir Presbiter Jemaat Anugerah Bekasi yang malu menyatu kembali dan sudah Frustrasi karena menganggap diri Kalah mereka janjikan bahwa mereka nantinya setelah bulan oktober habis persidangan  mereka akan dimandirikan dan Pendeta yang sudah di berhentikan akan dipulihkan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun