Mohon tunggu...
JONATHAN.WS
JONATHAN.WS Mohon Tunggu... Administrasi - LAKI-LAKI

PERUM PDK LAMBANGSARI BLOK.G NO.6 TAMBUN SELATAN BEKASI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Jadikan Pemilihan Fungsionaris GPIB Ajang Politik Praktis

14 September 2021   23:21 Diperbarui: 14 September 2021   23:28 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Harapanpun mulai muncul kembali  setelah mereka atau kelompok ini ditolak atau gagal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahkan juga di Pengadilan Negeri Bekasi  UNTUK bisa menjadi Jemaat yang MANDIRI  kini secerca harapan di ufuk Jawa Timur muncul kembali mereka mengharapkan bahwa nantinya Persidangan Sinode GPIB Ke XXI di Surabaya Tanggal 28 Sampai 31 Oktober 2021 menjadi anjang baru dalam cita-cita dan harapan indah mereka.

Presbiter yang tak tau apa-apa dan buta betul masalah Tata Gereja dijanjikan dengan janji-janji bahwa sudah Pasti Pendeta mereka yang diberhentikan karena kemauan sendiri berdasarkan tata gereja akan dipulihkan kembali dalam Persidangan XXI di Surabaya dan kemudian mereka akan dijadikan Jemaat yang mandiri tanpa Pelembagaan lagi karena yang akan duduk di ketua Umumnya si M dan Ketua tiganya si A serta sekertarisnya tentu si komang.

Sayapun tertawa setelah mereka memperlihatkan Susunan Pengurus Majelis Sinode XXI atau Susunan Alternatifnya sayapun berpikir kenapa ada persoalan yang begini Tuhan buat bagi kita dan kenapa ada manusia-manusia seperti ini bisa di hipnotis dengan gampangnya apakah ini kesalahan kita ber GPIB yang pada dasarnya tidak pernah mengenal atauran dan peraturan GPIB yang sebenarnya.

Bahwa Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat Menganut asas Pelembagaan Presbiter Sinodal dan dalam Tata Gereja GPIB telah dijelaskan dan diatur dalam anggaran Dasar bahwa Gereja GPIB  adalah Pertama Gereja- Gereja yang ada pada waktu GPIB didirikan, yang kedua adalah Gereja yang dilembagakan berdasarkan pengembangan jemat-jemaat dan yang ketiga Gereja yang bertumbuh berdasarkan Pelayanan dan Kesaksian ( atau Gereja yang masuk bergabung ke GPIB ) Seperti salah satu contohnya adalah Jemaat Anugerah Bekasi,  yang mula-mula awal berdirinya adalah Jemaat OUKEMENE kemudian memilih menjadi Jemaat GPIB Imanuel  atau menjadi Bagian dari Pospel TAMBUN dan selanjutnya dengan kedewasaan pelembagaan lahir dengan bulan yang cukup dari Kandungan GPIB Jemaat Imanuel Bekasi lalu dilembagakan menjadi Jemaat mandiri bernama Jemaat GPIB Anugerah Bekasi.

Mengapa Gereja ini dinamakan Jemaat Anugerah Bekasi ........?????

oleh Karena Tanah seluas 2.000 M2 (dua Ribuh meter bujur sangkar) adalah tanah gratis Pemberian  Geratis dan didalamnya termasuk ada sebuah Gedung gereja yang pantas untuk dipakai beribadah pada saat itu yang diberikan dari perusahaan PT. DAYA TURANGGA milik Keluarga RUDI LUMENTA.

Jadi menurut saya sejauh ini belum ada itu jajaran GPIB sebuah Jemaat atau Gereja lahir dan dilembagakan Karena adanya Putusan Pengadilan atau dilahirkan  dari Persidangan Sinode seperti yang saudaraku PRESBITER Harapkan sekarang ini, dan hal seperti itu  mungkin tidak akan terjadi atau susah terwujud dan merusak organisasi dan tata gereja GPIB apalagi adanya  YURISPRUDENSI PENGADILAN NEGER SURABAYA  yang dikuatkan oleh PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG telah menyatakan Bahwa TATA GEREJA GPIB adalah merupakan Kewenangan Absulute bagi Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat bukan kewengangan Lembaga Peradilan.

oleh karena itu saudaraku......bagaimana mungkinkah  kau akan mau percaya Pendeta-pendeta yang menjanjikan kau pelembagaan , mereka  hanya memakai kau jadi pijakan agar bisa masuk ke Fungsionaris Majelis Sinode XXI , mungkin sudah tidak ada lagi   Issu Seksi yang dipakai dan mampu untuk mendiskreditkan Fungsionaris Majelis Sinode XX selama ini karena jalan yang ditempuh Fungsionaris MS adalah jalan lurus walau berliku-liku.

Oleh karena itu saudaraku menjadi pertanyaan besar saya apakah mereka-mereka ini sudah benar sikapnya dalam tugas ditengah-tengah jemaat , coba saudaraku  tengok kelakuan mereka selama Tugas si dalann jemaat, tidak sulit mencari  jejak digital mereka kau bisa cari, rata-rata pendeta tersebut adalah pendeta yang bermasalah dari mulai dia tugas di Makassar sampai dia pensiun hanya menjadi beban majelis sinode selama ini.

Belum lagi janji-janji palsunya kalau berkunjung kedaerah minta pura-pura pinjam uang pada jemaat dengan sandang  Fungsionaris Majelis Sinode, namun apa dia sudah bayar utang tersebu........

Jadi Untuk itu saudaraku berhentilah mendayung dan janganlah mempermalukan dirimu sendiri , apa selama ini kalian sudah benar kelakuanmu dihadapan Tuhan.......?????? sampai menjelekkan orang lain, apakah itu ajaran Yesus.......?????

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun