Mohon tunggu...
lasya
lasya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Skandal Pertamax Oplosan Terungkap, Publik Tuntut Transparasi dan Penindakan Tegas

13 April 2025   23:29 Diperbarui: 13 April 2025   23:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 1 April 2025 --- Skandal baru mengguncang dunia perminyakan Indonesia setelah Kejaksaan Agung mengungkap praktik pengoplosan BBM jenis Pertamax oleh oknum di internal Pertamina. Praktik ilegal ini diduga berlangsung sejak 2018 dan menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah.

BBM beroktan tinggi seperti Pertamax (RON 92) ternyata dicampur dengan BBM beroktan rendah (RON 88 atau Pertalite), namun tetap dijual dengan harga premium. Hal ini tidak hanya merugikan negara, tapi juga masyarakat sebagai konsumen.

Salah satu warga, Irwan Hidayat, pemilik bengkel di Depok, mengaku curiga sejak lama terhadap kualitas Pertamax.
"Beberapa mobil pelanggan malah ngelitik padahal pakai Pertamax. Sekarang terbukti, ternyata bukan cuma perasaan kami doang," ujar Irwan saat diwawancarai.

 "Praktik pengoplosan ini merupakan bentuk pelanggaran hukum yang sangat serius, karena selain merugikan negara, juga membahayakan konsumen," tegas Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi, dalam konferensi pers.

Hingga kini, Kejaksaan Agung telah menetapkan tujuh tersangka dari pihak Pertamina dan anak perusahaannya, termasuk beberapa pejabat tinggi. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap sejauh mana praktik ini terjadi serta siapa saja pihak yang terlibat.

Masyarakat luas berharap proses hukum berjalan transparan dan tuntas, serta ada perbaikan sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun