Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru || Penulis

~ Hujan kecil penghujung November ~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita adalah Apa yang Kita Pikirkan, Sebuah Kisah tentang Pemenang dan Pecundang

19 Mei 2021   00:51 Diperbarui: 19 Mei 2021   00:57 3532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Sumber : Bonds & Shares

Sebagian dari kita, sekitar 80% masih memikirkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Sehingga itu membuat kita berhenti untuk melakukan apa yang kita mau. Betul?

Suatu ketika saya mengunjungi toko buku terbesar di salah satu mall di kota Bogor dan menemukan sebuah buku yang menarik untuk saya baca dan pahami lebih dalam lagi. Dari buku tersebut, saya akhirnya menyadari satu hal dan itu berhasil membuat saya berubah dan berbeda dari saya yang dulu. Menjadi lebih baik.

Dalam buku tersebut ada sebuah kalimat, yang sebenarnya kalimat itu sudah tidak asing lagi untuk kita semua, yaitu Kita Adalah Apa Yang Kita Pikirkan.

Namun, terkadang kita hanya menganggap kalimat itu sebagai kalimat penyemangat atau semboyan semata. Saya pun demikian, hanya sekedar kalimat saja tanpa mengetahui apa dan bagaimana inti dari kalimat tersebut.

Kita adalah apa yang kita pikirkan, jika kita yakin kita akan benar-benar sukses maka sehebat apapun halangan dan rintangan tidak akan menyurutkan semangat kita, kita akan menganggapnya sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang kita cita-citakan. Namun, bila kita berpikir kita tidak akan mampu untuk meraihnya, maka kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan itu.

Tentu saja, halangan dan rintangan yang terbesar adalah apa yang orang lain pikirkan dan ucapkan bisa mempengaruhi kita atau bahkan akan menghentikan langkah kita untuk terus maju.

Dalam kasus seperti saya, saya melewatkan masa muda saya hanya karena saya terlalu memikirkan terhadap apa yang orang lain pikirkan. Walaupun saya tahu bahwa saya bisa melakukan dan meraih hal-hal yang luar biasa saat itu, tetapi kemudian saya berpikir bahwa saya akan gagal maka dari semua tindakan yang saya lakukan dan gagasan yang saya kemukakan, saya hanya akan mencari seribu alasan untuk menjelaskan dan meyakinkan bahwa itu tidak akan berhasil dan akhirnya saya sering mengalami kegagalan. Ah betapa meruginya saya. Ingin rasanya kembali dan mengulang masa itu namun kita mengetahuinya bahwa itu tidaklah mungkin.

Lalu bagaimana kita bisa membuat dan mewujudkan apa yang kita pikirkan?

Pertama, jangan biarkan apa yang orang lain ucapkan dan pikirkan mempengaruhi kita.

Bila orang lain bisa mempengaruhi pikiran kita, maka diri kita sendiri pun jauh lebih berhak atas apa yang akan kita lakukan.

Adakalanya kita membutuhkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya dengan cermat merupakan hal yang baik, tetapi jangan sampai membuat kita berhenti bahkan sampai tidak melakukan apa-apa.

Daripada kita terus memikirkan berbagai macam pendapat yang akan menjebak kita dalam keraguan, lebih baik kita langsung melakukan dan menjalankan apa yang sudah kita rencanakan.

Bila gagal, maka perbaiki apa yang salah dalam rencana kita dan mulailah untuk mencobanya kembali hingga kita benar-benar mendapatkan apa yang kita inginkan dan rencanakan.

Jadi, mulailah menyibukkan diri agar lebih fokus pada apa yang telah kita rencanakan. Selalu berpikir positif dan katakan "Saya BISA" maka kita akan menemukan banyak jalan dan pintu terbuka untuk kita.

"Tutuplah kedua telinga dari hal-hal negatif yang bisa memengaruhi pikiran kita."

Kedua, yakinlah bahwa kesuksesan itu bukan tergantung pada keberuntungan semata.

Sebagian orang menganggap bahwa salah satu faktor kesuksesan adalah hanya keberuntungan semata. Padahal, kesuksesan sendiri itu adalah 1% kesempatan dan 99% karena usaha dan kesiapan kita.

Artinya adalah bila kesempatan untuk sukses datang namun kita belum siap maka kita belum berhasil untuk mewujudkan kesuksesan itu sendiri. 

Carilah dan cobalah berbagai hal yang bisa dijadikan pengalaman sebanyak mungkin sehingga kita akan siap bila kesempatan itu datang.

Jadi jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, bila kita tidak pernah mencobanya maka kita tidak akan pernah tahu apakah kita bisa atau tidak. Mulailah dari sekarang dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai.  

"Kesuksesan ada ketika kesiapan bertemu dengan kesempatan."

Pemenang adalah dia yang berhasil mengatasi berbagai hal yang menjadi halangan dan rintangan saat dia mulai menapaki tangga kesuksesan. Dan pecundang adalah dia yang selalu menghalangi seseorang untuk terus maju mencapai kesuksesan.

Sekali lagi, kita adalah apa yang kita pikirkan. Menjadi pemenang atau pecundang juga tergantung dari apa yang kita pikirkan. Hati-hati dengan pikiran kita karena dari pikiran kita itu kita akan menjadi seperti apa nantinya. 

Selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif pada diri sendiri menjadi salah satu cara yang efektif untuk menangkal pengaruh negatif dari luar.  

Gunakan waktu muda untuk mencoba berbagai hal baru untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin. Jangan takut untuk memulai dan mencoba hal baru, bila gagal, teruslah untuk mencobanya kembali hingga pada saat kesempatan untuk sukses datang kita sudah siap menyambutnya.

Semoga bermanfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun