aku selalu percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, hari-hariku dipenuhi dengan kesibukan, kesekolah, sibuk main hp online terus, pokoknya sibuk dengan dunia ini.
sampai akhirnya hari itu datang, dimana hari tersebut dimana aku merasa hancur, aku sendiri pun tidak tahu kenapa.
hari itu aku bangun kesiangan, alaram berbunyi tapi langsung aku matikan. tidak sempat sarapan, apalagi berdoa. aku pergi kesekolah dengan berlari-lari kesekolah, karena karena waktu yang sudah lewat, sesampai disekolah aku dimarahi guru, aku pun lupa bawatugas sekolah.
teman di sampingku yang biasanya duduk disampingku pinta tempat tanpa bilang apapun,aku merasa sendirian ditengah keramain, sial bangat rasanya hari itu.
pulangnya hujan deras, aku tidak bawa bawa jas hujan, tapi aku pake daun pisang, jalan becek, sepatu basa penuh lumpur, saat itu juga uang jajan jatuh entah kemana.
sesampai dirumah, mama memandang aku diam, papa pun tidak bicara satu kata pun.
mungkin mereka lelah, aku mandi selesai mandi aku pergi aku istirahat dikamarku, badan terasa pegel, sebentar terpenung dengan hati yang kosong.
Â
lalu aku sadar bahwa hari ini ternyata lupa berdoa.
aku sedikit merenung dengan semua yang ku alami hari ini, ternyata aku lupa berbicara padanya.
aku lupa mengucap syukur, aku lupa minta penyertaanya, aku terlalu sibuk mengandalkan diri
Aku lupa berbicara pada-Nya. Aku lupa mengucap syukur. Aku lupa minta penyertaan-Nya. Aku terlalu sibuk mengandalkan diri sendiri.