Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Jitu Mengajari Anak Menentukan Prioritas Sejak Dini

2 Juli 2021   18:02 Diperbarui: 3 Juli 2021   02:00 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua mengajarkan anak menentukan prioritas sejak dini (Sumber: shuttestock via lifestyle.kompas.com)

"Adik, seandainya ketika sedang bermain bola di sekolah, tiba-tiba adik terluka karena pecahan kaca, kaki adik berdarah. Adik mau jika ditolong oleh teman-teman adik?"

Tentu saja anak akan menjawab, "Mau dong Ma, kan adik kakinya berdarah, sakit, susah berjalan, perlu dibantu teman-teman".

"Nah seandainya nih, lain hari adik sedang bermain bola, lalu ada teman adik yang tiba-tiba menangis kesakitan karena kakinya terkilir, adik mau menolong juga?"

Kira-kira jawabannya, "Mau dong ma, kan kasihan dia tidak bisa berjalan, seperti waktu adik kakinya terluka kena pecahan kaca".

"Jadi kita sepakat ya, jika ada teman adik terluka, dan membutuhkan pertolongan, maka adik akan segera menolong, ya".

"Iya, dong ma".

Dialog membuat anak memahami sebuah situasi yang membutuhkan responnya untuk bertindak karena situasinya mendesak, sangat penting untuk dilakukan sebab berisiko besar jika anak tidak melakukannya.

Mendesak Tapi Tidak Penting

Saya punya pengalaman ketika anak saya merajuk untuk memiliki HP baru. Ada alasan rasional yaitu bahwa metode pembelajaran online yang saat ini banyak dilakukan oleh guru membuat anak harus memiliki HP sebagai sarana belajar.

Anak saya yang baru kelas 1 SD kemudian dengan berbagai cara meminta agar dibelikan HP bukan HP bekas tetapi HP baru. Sementara kami sebagai orang tua berprinsip bahwa anak kelas 1 SD belum perlu memiliki HP sendiri. 

Sehingga istri saya meminjamkan HPnya setiap kali ada pembelajaran online dimana guru akan daring dengan aplikasi zoom meeting dengan para siswa.

Maka muncullah kesepakatan antara kami dengan anak, yaitu anak boleh memiliki HP dengan beberapa syarat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun