Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tips Mengelola Penghasilan dengan Prinsip "Jirolupat"

26 Februari 2021   20:50 Diperbarui: 1 Maret 2021   04:46 2260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metode jirolupat jadi salah satu cara sederhana mengelola penghasilan| Sumber: Shutterstock/Adhis Anggiany via Kompas.com

Secara praktis alokasikan 10% penghasilan untuk investasi jangka panjang melalui tabungan, emas, deposito, saham, dan lain-lain. Serta alokasikan 10% penghasilan untuk premi asuransi yang bermanfaat sebagai proteksi.

30% Penghasilan untuk Angsuran Utang

Kadang-kadang kita perlu juga berutang untuk memenuhi tujuan keuangan tertentu bukan? Berutang atau memiliki pinjaman kepada lembaga keuangan adalah hal yang sah-sah saja selama hak dan kewajiban bisa dipenuhi dengan baik. Utang pada dasarnya dibagi menjadi 2 kategori:

  • Utang Produktif; yaitu utang yang dipakai untuk meningkatkan produktivitas seperti membeli mobil untuk usaha Grab atau Gocar, membeli mesin las untuk membuka bengkel konstruksi, membeli mesin jahit untuk mengerjakan proyek masker kesehatan, menyewa gudang untuk pusat distribusi barang dagangan, membeli mobil van untuk sarana berjualan keliling, dan lain-lain.
  • Utang Tidak Produktif; yaitu utang yang tidak menghasilkan apa-apa, alias uang habis untuk memenuhi gaya hidup saja. Misalnya masih memiliki hanphone bagus tapi sudah membeli lagi yang baru, memiliki mobil yang masih baik tapi membeli mobil lagi karena ingin seri terbaru, membeli sepatu baru padahal masih ada 5 koleksi sepatu yang belum usang, memiliki sepeda yang masih baik dan fungsional tetapi berutang puluhan juta agar bisa membeli sepeda seri terbaru yang sedang nge-tren, dan sebagainya.

Karena ada utang produktif dan utang tidak produktif maka harus dipahami bahwa persentase penghasilan untuk angsuran atau cicilan utang produktif mestinya lebih besar, biasanya 20% untuk angsuran utang produktif dan 10% untuk utang tidak produktif. 

Untuk memastikan bahwa kita sanggup mengangsur maka pastikan bahwa total angsuran tidak lebih dari 30% penghasilan, jangan terlalu bernafsu untuk berutang besar dan ternyata cicilannya lebih dari 30%, biasanya akan banyak menimbulkan kesulitan dalam perjalanan panjang masa angsuran.

40% Penghasilan untuk Belanja Bulanan

Tips yang terakhir adalah 40% penghasilan untuk belanja bulanan. Ya untuk belanja bulanan kebutuhan makan-minum keluarga kita harus membiasakan diri dengan anggaran 40% dari penghasilan bulanan, cukup? Ya harus belajar mencukupkan. 

Belanja bulanan ini juga termasuk biaya lain-lain terkait kehidupan bermasyarakat. Karena ada relasi sosial yang harus kita jaga agar terjadi hubungan harmonis dengan orang lain, dan itu kadang-kadang membutuhkan biaya. Misalnya: sumbangan resepsi, kado pernikahan teman, arisan, uang sekolah anak, iuran sampah, iuran satpam, dan iuran-iuran lain.

Mungkin konsep "jirolupat" dengan proporsi 10%-20%-30%-40% ini terasa susah untuk dipraktikkan di awal, akan tetapi sebenarnya konsep ini membantu kita untuk bisa mengelola keuangan dengan baik dan bijak. 

Merencanakan pengeluaran secara cermat, bukan dadakan yang bisa mengganggu tujuan keuangan kita jangka pendek maupun jangka panjang. Kebiasaan ini akan menjadi perilaku yang melekat dalam hidup kita sehingga tidak mudah mengubah porsi-porsi pengeluaran anggaran untuk hal-hal yang tidak ada dalam perencanaan.

****

Referensi: A, B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun