Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Bisa Diandalkan" Inspirasi Pagi dari Bocah Pesepeda

14 Februari 2021   13:50 Diperbarui: 14 Februari 2021   17:25 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bocah pesepeda membawa plastik belanjaan (dokpri)

Orang yang bisa dipercaya mendapat banyak saudara dan banyak rejeki, tetapi orang yang ingin cepat kaya seringkali terjerumus dalam kesalahan yang mendatangkan hukuman. -NN-

Pagi yang dingin cocok untuk sarapan soto, itu bahasan kami pagi ini sepulang dari gereja. Segera mobil saya bawa menepi dan parkir di pinggir jalan diantara warung soto dan warung sayur. Warung sotonya ramai pembeli demikian pula warung sayurnya, banyak  motor diparkir.  Tidak lama istri sudah naik mobil lagi membawa soto yang siap disantap di rumah. 

Bergegas mobil saya nyalakan, klik lampu reting kanan tanda mau berjalan. Tiba-tiba melintas seorang bocah laki-laki naik sepeda MTB belok kiri memotong jalur mobil saya dan parkir  tidak jauh dari posisi mobil saya. Perawakannya bagus dan wajahnya mirip anak lelaki saya hanya usianya saja selisih sekitar 3 tahun lebih tua.  

Saya bilang ke istri dan anak-anak, "Coba kita lihat anak itu mau apa?". Sebenarnya saya sudah menebak dia akan masuk ke warung sayur dan berbelanja. Saya hanya ingin menunjukkan ke anak-anak saya contoh nyata seorang anak yang membantu orang tuanya berbelanja sayur.

Kami berempat menunggu kurang lebih 10 menit didalam mobil, sambil ngobrol menebak ini-itu tentang anak lelaki tersebut  seolah kami mengenalnya. Anak perempuan saya berkata, "Masa sih anak cowok mau disuruh belanja sayur?". Sementara anak lelaki saya yang usianya baru 7 tahun senyum-senyum penasaran menunggu bocah itu keluar dari warung. 

Dan benar akhirnya bocah itu keluar dari warung membawa plastik belanjaan berisi tempe, tahu, kerupuk, dan ikan asin. Dia ambil sepedanya lalu menyeberang jalan ke arah yang berlawanan dengan kami yang sedang mengamatinya. 

Saya sempatkan mengambil fotonya dari dalam mobil sebelum pedal gas saya injak meninggalkan tempat itu. Di dalam mobil kami saling berpendapat tentang bocah tadi, kami selaku orang tua merasa senang karena ada contoh riil yang bisa kami lihat pagi ini tentang seorang anak yang membantu orang tuanya. 

Anak-anak juga antusias karena bocah yang mereka lihat berbelanja dengan naik sepeda. Sepeda sedang menjadi kesukaan mereka, sebab dua hari yang lalu mereka menerima hadiah sepeda dari kami, ada kesamaan usia diantara mereka, dan tentu saja sama-sama memiliki sepeda. 

Setidaknya mereka melihat dengan mata kepala sendiri dan mendapatkan inspirasi dari bocah bersepeda tadi yang dapat diandalkan orang tuanya untuk berbelanja bahan makanan untuk dimasak dan dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

dokpri
dokpri
"Bisa Diandalkan" adalah kalimat yang muncul sekilas dalam benak, ketika melihat bocah pesepeda tadi.

Apa yang bisa dimaknai dari kata "bisa diandalkan"? Bisa diandalkan sama artinya dengan bisa dipercaya yaitu  mampu menjamin terselesaikannya sebuah tanggungjawab, pekerjaan atau tugas yang diberikan. Seseorang yang bisa diandalkan disebut "handal", ia yang memiliki perilaku ini akan mendapatkan banyak kepercayaan dari orang lain. 

Dalam dunia bisnis, organisasi, sekolah, kemasyarakatan bahkan lingkup terkecil dalam keluarga perilaku handal menjadi sebuah kelebihan yang disukai dan diharapkan banyak pihak.  

Di dalam dunia kerja "handal atau bisa dipercaya" merupakan sebuah soft skill yang wajib dimiliki oleh setiap anggota perusahaan mulai dari karyawan paling bawah sampai dengan komisaris. 

Tanpa sebuah kepercayaan maka tidak akan ada tanggungjawab yang akan diberikan dari level kecil dan sederhana sampai kemudian semakin besar dan kompleks  seiring dengan pertumbuhan karir dan segala remunerasi yang menyertainya. Semakin sering seseorang membuktikan bahwa ia mampu menjamin terselesaikannya sebuah tanggungjawab atau pekerjaan maka ia disebut sebagai seorang yang handal.

Seorang yang handal biasanya akan memiliki banyak teman sebab ia pantang menyusahkan orang lain, setiap tugas akan dikerjakannya dengan penuh rasa tanggungjawab sampai selesai. Biasanya juga ia siap membantu sesama rekan yang berada dalam kesulitan menyelesaikan sebuah pekerjaan. Berbeda dengan orang sering menghindar dari tanggungjawab dan tanggung-gugatnya, lambat laun akan kehilangan teman sebab ia tidak bisa dipercaya dalam hubungan yang saling memberi manfaat.

Pelajaran pagi ini sederhana tetapi memberikan contoh yang bagus untuk kita para orang tua dalam melatih anak agar memiliki softskill "bisa diandalkan" alias handal sebagai salah satu keunggulan yang akan membantunya menjadi orang yang sukses di masa depan. 

Baca juga: Membingkai Ulang Makna Idiom "Usul Mikul"

Menuturkan arti handal kepada anak-anak mungkin justru susah diterima, tetapi dengan melihat contoh nyata dari mereka yang berusia sebaya akan lebih masuk dalam hati sanubari dan terekam dalam memori untuk jangka panjang. Sehingga suatu kali di masa mendatang tanpa mereka sadari mereka telah terbiasa melakukan perilaku ini secara otomatis manakala situasi membutuhkan perannya. 

Menarik: Jangan Samakan Aktivitas dengan Produktivitas

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun