Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Samakan Aktivitas dengan Produktivitas

13 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 18 Februari 2021   04:32 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja dengan antusias (sumber: WowKeren.com)

Memiliki tujuan akan membuat aktivitas anda seperti aliran air sungai yang lancar mengalir sampai tujuannya di muara laut. Bahkan jika  aliran air itu  harus dihadang oleh bebatuan yang besar maka ia bisa berkelok dengan lincah mencari jalan keluar yang lain dengan satu tekat  kuat menuju ke muara laut. 

Kadangkala orang merasa sudah banyak melakukan aktivitas dalam kesehariannya namun di akhir waktu baru sadar bahwa ia tidak menghasilkan apa-apa. Ini terjadi di lapangan bola ketika seorang pemain penyerang begitu hebat menggocek bola, lincah dalam mengecoh lawan, bisa berlari kesana-kemari namun sampai akhir pertandingan tidak ada gol yang dihasilkan. Demikian pula dengan seorang ibu rumah tangga yang merasa sudah banyak beraktivitas seharian namun terkaget-kaget ketika tiba waktunya makan siang ternyata ia belum memasak makanan sama sekali, dan semakin kacau  melihat anak-anaknya yang masih kecil  juga belum dimandikan. Rupanya si ibu hari itu sibuk membersihkan area luar rumah, sambil ngobrol dengan tetangga, diselingi ngobrol dengan pedagang yang lewat mulai dari tukang sayur, tukang bubur, tukang siomay, bahkan tukang bangunan, sampai lupa waktu. Di lembaga keagamaan hal ini juga bisa terjadi, ulama atau rohaniwan mungkin sudah merasa banyak kegiatan dakwah, pertemuan umat secara komunal atau berbagai aktivitas rohani lainnya tujuh kali dalam seminggu, namun ternyata hanya sedikit umat yang merasakan sentuhan langsung dalam kehidupannya.

Di dunia kerja hal ini pun juga bisa terjadi, seharian merasa sudah mengerjakan banyak hal, bahkan bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus. Demikianlah berjalan dari hari ke hari namun  betapa kagetnya ketika di akhir bulan atasan melakukan evaluasi dan ternyata apa yang dikerjakan tidak memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Sia-sia waktu terbuang selama sebulan berlalu dan tidak bisa diulang kembali.

Anda bisa menyibukkan tim anda dengan rapat tujuh kali dalam seminggu namun minim eksekusi karena kehabisan waktu, sia-sia bukan? Anda bisa begitu sibuk dengan berbagai aktivitas, namun tidak produktif karena anda tidak memiliki tujuan dan sasaran. Tujuan atau goals adalah apa yang ingin anda capai dalam jangka panjang, misal saat ini anda ingin membeli mobil yang harus terealisasi dalam 1,5 tahun mendatang. Sedangkan sasaran atau target adalah apa yang harus anda capai dalam jangka pendek sebagai batu loncatan untuk  bisa mencapai tujuan  akhir (goal) anda, misal jika tujuan anda adalah ingin membeli mobil dalam 1,5 tahun mendatang (18 bulan) maka target atau sasaran anda bisa dibagi bertahap dalam beberapa satuan waktu jangka pendek. Misalnya berupa menentukan spesifikasi dan harga mobil yang pasti dan tidak berubah dalam 3 bulan ke depan, mengumpulkan informasi leasing yang memberikan bunga paling kompetitif dalam 6 bulan ke depan, mengumpulkan uang muka 10% pada bulan ke 9, uang muka terkumpul 20% pada bulan 12, uang muka terkumpul menjadi 30% pada bulan ke 15, lalu memilih dealer dengan layanan sales yang memuaskan untuk melakukan pembelian tepat pada bulan ke 18 (1,5 tahun sejak goal ini anda deklarasikan).

Layak dibaca: Jadilah Seperti yang Kamu Pikirkan

Jika anda memiliki tujuan jangka panjang (goal) dan membaginya dalam target-target jangka pendek (sasaran) maka anda akan sangat terbantu bekerja secara efektif dan efisien. Efektif karena anda bisa selektif memilih mana yang harus anda kerjakan dan mana yang tidak, bahkan jika ada interupsi dari pihak lain anda bisa dengan cepat mengiyakan atau menolaknya. Efisien karena anda tahu persis sumber daya yang anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, sumberdaya disini bisa berupa jam kerja, peralatan, prasarana, material, energi, SDM, dan lain-lain yang ujungnya tentu saja biaya yang paling optimal untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Memiliki tujuan akan membuat aktivitas anda seperti aliran air sungai yang lancar mengalir sampai tujuannya di muara laut. Bahkan jika  aliran air itu  harus dihadang oleh bebatuan yang besar maka ia bisa berkelok dengan lincah mencari jalan keluar yang lain dengan satu tekat  kuat menuju ke muara laut. Tetapi jika anda tidak memiliki tujuan yang jelas, maka aktivitas anda hari ini akan menjadi liar dan tidak produktif. Muara laut adalah tujuan jangka panjang atau goal, dan aliran air adalah aktivitas anda dalam mencapai sasaran atau target jangka pendek.

Ilustrasi membuat api dengan cahaya matahari (sumber: wikiHow.com)
Ilustrasi membuat api dengan cahaya matahari (sumber: wikiHow.com)
Fokus pada tujuan akan memberi dampak yang maksimal pada pencapaian anda, inilah yang dimaksud produktif. Masih ingat pada percobaan pelajaran fisika ketika SD, sinar matahari yang diterima oleh lensa lup akan diteruskan pada satu titik, bukan tersebar seperti ketika ia menerpa permukaan lup tersebut. Lup akan memfokuskan sinar itu pada satu titik, sekali lagi fokus pada satu titik, dan hasilnya adalah kertas atau kapas yang berda di bawah lup tersebut terbakar. Itulah kekuatan fokus pada tujuan, menghasilkan energi yang kuat untuk berhasil.

Ketika anda memiliki tujuan, anda akan bekerja dengan fokus dan antusias, bukankah ini sangat menggembirakan serta menyehatkan tubuh dan pikiran anda? Aktivitas yang produktif akan menghasilkan produktivitas yang baik. Produktivitas yang baik adalah hasil perbandingan yang lebih besar, antara semua yang anda hasilkan terhadap semua sumber daya yang anda pakai untuk membuatnya. Menyenangkan bukan.. So mulai hari ini berpikirlah untuk menjadikan aktivitas anda sehari-hari lebih produktif  sehingga anda bekerja dengan senang, dengan antusias, tidak menjadi kelelahan secara fisik apalagi psikis, dan tetap sehat bahagia.

Baca juga: "Dapat Diandalkan" Inspirasi Pagi dari Bocah Pesepeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun