Entahlah apa saya jenis emak-emak yang lebay,atau memang semua emak merasakan hal yang sama. Pelajaran daring yang sudah nyaris setahun dijalani memang menyiksa.
Sekolah anak saya terbilang siap dalam menyediakan pembelajaran daring. Dari mulai sesekali zoom untuk belajar langsung,atau pembagian video. Video yang dibuatnya pun cukup keren dan berkualitas.
Nah,untuk anak saya yang nomor dua tentu dia cocok dengan yang ada animasi atau minimal back ground warna-warni. Maklum dia baru saja duduk di kelas 1 SD.
Mestinya kini dia getol-getolnya diajari  membaca dan menulis di kelas. Akhirnya tugas itu terpaksa saya ambil alih. Bergantian dengan bapaknya,kami bahu membahu mengajari bocah kelas 1 itu.
Sebenarnya pada saat menyimak pelajaran, kondisi belajar relatif aman terkendali. Mereka enjoy menikmati video pembelajaran . Masalah akan mulai terjadi ketika ada tugas.
Untuk saya sendiri seringkali harus sesak mendadak kalau si anak kelas 1 itu diberi tugas menulis begitu  banyak.Â
Kalau belajar menulis sih ga masalah karena memang sudah waktunya. Tapi untuk mengisi soal uraian itu yang membuat saya bawaannya emosi jiwa.
Sudah dibantu mikirpun anak belum tentu langsung mau menuliskan di buku,lah kalau kalimatnya panjang,dia akan mengeluh pegal.Â