Kartinian yang Tertunda

 Alhamdulillah Puteri saya berhasil mengambil tempat ke dua untuk lomba peragaan busana. Sementara menghias bekal tentu dari yakin keteguh tak tempat untuk saya. Namun dengan kejadian ini saya berjanji akan berusaha membuatkan bekal cantik untuknya dibekali esok lusa. Demi bekal yang kayak gizi dana membuatnya semangat saat akan melahap.

Hore,puteri saya menang. Dokpri

Peragaan pakaian adat di lomba memperingati Kartini tentu hal yang positif. Untuk anak-anak,mereka bisa menyimpan ini sebagai memori indah. Mereka akan ingat bahwa di peringatan Kartini saat mereka TK,mereka pernah mengambil bagian.

Lewat lagu Kartini yang dengan semangat 45 saat berbaris semoga mengenalkan mereka pada sosok pahlawan wanita bernama Kartini yang telah berjasa memberikan wanita kesempatan untuk setara dengan pria. Meskipun beberapa tak hapal lirik dan saling susul menyusul dalam menyanyi hingga terasa tak kompaknya.

Melihat anak-anak TK menggunakan pakaian adat selain lucu sebenarnya khusus untuk TK Mandala Sakti ini menjadi unik. Mengapa,alasannya adalah karena di sekolah TK yang berbasis umum ini , berkumpul anak-anak dengan suku bangsa  yang berbeda-beda. Ada yang bersuku bangsa Batak,sunda,jawa bahkan Tiongkok. Ketika melihat mereka terlihat betul kebhinekaannya. TK umum termasuk langka di daerah Rancaekek. Rata-rata Tk islami yang menjamur. 

Dengan perbedaan wajah yang mereka miliki terlihat manis dilihatnya. Pemandangan ini semakin menyadarkan saya betapa Indonesia memang kayak dengan suku bangsa dan  budaya.

Kebhinekaan siswa-siswi Mandala Sakti. Dokpri

Dibalik daster yang baru saja diganti,selesai juga satu tulisan ringan.