
Biarlah mandi sekedarnya yang penting semprot badan biar ga bau keteknya maksimal, lalu dandanpun sedikit ditebalkan untuk menyamai dandanan anak. Setengah jam kemudian saya siap melangkah bersama puteri saya sekalian dengan si bungsu.

Selesai berfoto,lomba dimulai dengan memilih bekal yang dibawa. Saya sedikit menutup wajah malu  merasa gagal membuat bekal cantik untuknya. Bekal lain terlihat cantik beneran.
Untungnya dia merasa bekal buatan emaknya keren. Mungkin karena sebelumnya saya belum pernah menghias bekal buatnya sehingga baginya ini luar biasa.

Sebelum mulai anak-anak dibariskan diluar untuk diambil foto bersama. Nah untuk sekedar mengambil foto pun bisa jadi buruannya tak mudah. Selagi tukang foto mengarahkan gaya,emak-bapak para siswa TK ribut mengambil peran jadi paparazi.

Seru juga menyaksikan anak-anak berlenggak-lenggok di panggung kecil yang hanya disusun dari meja . Untuk anak yang tak percaya diri,belum naik sudah keburu nangis. Anak-anak yang sudah berlatih di rumah pun saat show begitu banyak yang malu-malu.
Yang ramai tentu orang tuanya yang menyemangati termasuk saya. Kasihan deh itu juri telinganya pasti berdenging mendengar saya memberikan arahan pada puteri saya untuk sekadar beri hormat dan tersenyum.
Lomba usai ,kamipun menunggu pengumuman sambil menyuapi anak-anak kami dengan bekal yang tadi sudah dihias.