" Mana teteh?" Lelaki itu balik menanyakan Putri ke duanya.
Sebelum tsunami menghempas lelaki itu dengan anak cikal nya. Dan istrinya bersama anak ke dua.
" Kami terpisah!" Lirih lelaki itu
" Teteh juga lepas dari pelukan," istrinya tak kalah memelas.
" Baiklah ayo kita cari bersama," ajak lelaki itu sambil merengkuh pundak istrinya.
Matahari mulai menyembul. Pantai yang mereka susuri kini banyak didatangi orang. Banyak reruntuhan bangunan yang menghalangi jalan mereka. Sementara merekapun melihat banyak yang terbaring di mana-mana.
" Maaf Bu,barangkali melihat dua anak saya. Yang satu laki-laki yang satu perempuan ," Lelaki itu memberanikan diri untuk bertanya pada  seorang perempuan setengah baya yang sedangkan berada di situ.
Namun perempuan setengah baya itu tak menjawab. Sepertinya dia terlalu asyik melihat evakuasi korban.
Pasangan suami istri itupun kembali melangkah. Seperti halnya sang suami,istrinyapun bertanya-tanya juga pada orang-orang sekitar. Sayangnya tak ada satupun yang mau menjawab,bhkan melirikpun tidak. Entah mengapa mereka sombong nian. Pasangan itupun memilih tak bertanya . Melainkan kembali mencari sendiri.
Nyaris seharian mereka mencari kedua anaknya,namun hingga hari kembali malam tak juga ditemukan.
Ketika mereka nyaris menyerah,tiba-tiba terdengar tangisan di balik pohon. Istrinya yang sepertnya hapal suara itu segera mendekati pohon.