Mohon tunggu...
LangitBiru
LangitBiru Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

POST-STRUCTURISM

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Wacana: Representasi Presiden Jokowi di Berita Terkait Persoalan Tanah Kendeng

3 Juli 2020   15:17 Diperbarui: 3 Juli 2020   15:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Penggambaran mengenai Jokowi dalam berita ini menjadi tidak langsung karena hanya didapatkan melalui Gunarti yang sedang mengalami kekecewaan dengan Jokowi. Maka representasi Jokowi merupakan hasil representasi yang digambarkan oleh Gunarti, petani Kendeng yang sempat bertemu dan berbicara dengan Jokowi.

Dalam produksi tersebut, penulis mengirimkan bahan berita ke redaktur kemudian mengalami proses pengeditan sebelum diupload dan pengeditan bahasa dilakukan setelah berita terbit. Proses produksi ini, Penulis hanya memiliki saran dan keputusan dalam pemakaian bahasa pada konten berita tersebut ada pada redaktur Kompas.com. 

Hal ini menunjukan bahwa berita ini dalam menggambarkan Jokowi mengalami banyak filtering mulai dari wawancara yang dihasilkan dari Gunarti, lalu ditulis oleh Ihsanuddin, lalu diedit oleh editor dan redaktur. Maka bahasa representasi Jokowi yang muncul adalah bahasa kekecewaan Gunarti yang dipakai oleh penulis, Ihsanuddin.

Berbeda dengan Ihsan, sang pemimpin redaksi (Wisnu Nugroho) tidak terlalu berpihak dengan Presiden Jokowi. Seperti yang terlihat di 'cuitan' tweeternya juga seperti Ihsanuddin yang sedikit membahas tentang kinerja Presiden Jokowi.

Karena ketidakberpihakan Wisnu terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dan berhubung ia juga merupakan pimpinan redaksi Kompas.com pada saat ini, kelompok berpikir bisa jadi Wisnu ikut campur tangan dalam pemberitaan yang ditulis sang jurnalis. 

Di dalam berita Kendeng ini kita dapat dilihat dari pemilihan kata yang menunjukkan sisi 'ironi' dari pemerintahan Presiden Jokowi yang menggunakan kata 'menangis', 'kecewa', dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran kelompok, Wisnu sebelumnya sempat meliput peristiwa-peristiwa terkait pemilihan presiden pada 2014 lalu, Wisnu mendapat tugas meliput kegiatan-kegiatan calon presiden, khususnya Prabowo. Wisnu juga sempat meliput ketika hasil quick count pemilihan presiden diumumkan dari lokasi pemenangan Prabowo.

2. Distribusi Teks Berita

Pada bagian ini berbicara mengenai bagaimana penyebaran teks itu dilakukan. penyebaran teks berita "bertemu jokowi, petani kendeng ini menangis tuntuannya tak dipenuhi" adalah melalui media online dengan menggunakan perangkat eletronik seperti komputer dan smartphone. Teks berita ini didistribusikan melalui kompas.com yang merupakan portal berita online kompas yang menampilkan berita-berita terkini. 

Kompas melihat juga kondisi saat ini dimana internet banyak digunakan oleh masyarakat indonesia. Berdasarkan data dari APJII pengguna internet tahun 2016 mencapai 132 juta orang. ketika berita ini disebar melalui kompas.com maka berita ini merupakan berita terkini yang menggunakan bahasa yang singkat dan lugas.

Sebagai media massa digital, Kompas.com melakukan penyebaran atau distribusi informasi melalui jaringan internet, diantaranya melalui website dan juga aplikasi. Kelebihan distribusi melalui jaringan internet adalah kecepatan penyampaian informasi, selain itu Kompas.com aktif mendistribusikan informasi selama 24 jam. Menurut data traffic yang disajikan Alexa.com, 41.512 situs terhubung dengan situs Kompas.com.

3. Konsumsi Teks Berita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun