Mohon tunggu...
Lamnah
Lamnah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat Angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdenyut di tepi siring:kisah ekonomi rakyat desa gadang

2 September 2025   00:46 Diperbarui: 2 September 2025   00:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan ekonomi masyarakat di Desa Gadang, Banjarmasin, khususnya di kawasan Siring, masih didominasi oleh usaha kecil dan tradisional. Berdasarkan wawancara dengan 10 responden, aktivitas sehari-hari warga umumnya bergerak di bidang perdagangan, pertanian, hingga jasa sederhana. Usaha-usaha ini menjadi penopang utama perekonomian keluarga, meski sebagian besar masih dilakukan secara mandiri dengan keterbatasan modal dan minim dukungan teknologi.

Pak Gajali (68), seorang penjaga parkir, menjadi potret nyata bagaimana usaha kecil menopang kehidupan masyarakat. Setiap hari ia bekerja mandiri di pasar tradisional, menawarkan jasa parkir yang hasilnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Usahanya kerap terhambat oleh banyaknya pesaing dan minimnya dukungan, baik pelatihan maupun bantuan dari pemerintah. Ia juga tidak menggunakan teknologi, sehingga tetap bergantung pada cara-cara tradisional. Meski demikian, Pak Gigih melihat ekonomi di daerahnya sudah berkembang cukup baik dan masih memberi peluang bagi masyarakat kecil.

Dengan rendah hati, ia berharap pemerintah lebih memberi perhatian kepada pelaku usaha sederhana seperti dirinya, agar bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan.

Sumber:Geotagging
Sumber:Geotagging

Amaliah (37) sehari-hari berdagang makanan dan minuman seperti popia dan gorengan di pasar tradisional. Usaha kecil ini ia jalankan sendiri dengan modal terbatas, sehingga sering kali kehabisan biaya untuk mengembangkan dagangannya.

Meski begitu, Amaliah melihat kegiatan ekonomi di lingkungannya sudah berkembang baik dan tetap memberi peluang besar bagi masyarakat kecil. Usahanya sangat bergantung pada cuaca, sementara bantuan atau pelatihan dari pemerintah belum pernah ia rasakan.

Pendapatannya masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk menabung. Ia juga belum menggunakan teknologi dalam usahanya, sehingga semua dijalankan secara sederhana. Harapannya sederhana: mendapat tambahan modal agar usaha bisa lebih maju.

Dengan semangat, Amaliah berharap suatu hari dapat mengembangkan usahanya agar lebih besar, sekaligus memberi manfaat lebih bagi keluarganya.

Sumber:Geotagging
Sumber:Geotagging

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun