Mohon tunggu...
Lamnah
Lamnah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat Angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdenyut di tepi siring:kisah ekonomi rakyat desa gadang

2 September 2025   00:46 Diperbarui: 2 September 2025   00:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maryam, seorang perempuan berusia 58 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kerupuk, menjalankan usahanya secara mandiri dengan memproduksi dan memasarkan sendiri hasil produksinya, yaitu snack dan kerupuk, ke pasar tradisional. Dalam menjalankan usahanya, hambatan utama yang ia alami adalah kesulitan dalam pemasaran barang di tengah persaingan yang cukup banyak. Maryam merasa kegiatan ekonomi di daerahnya belum berkembang secara signifikan dan peluang kerja di sana juga sangat terbatas. Usaha yang dijalankan sangat dipengaruhi oleh musim/cuaca dan sejauh ini belum pernah mendapat bantuan ataupun pelatihan dari pemerintah maupun organisasi terkait.

Maryam biasanya memperoleh bahan baku langsung dari daerah setempat dan keuntungan yang didapatkan dari usahanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Ia juga belum menggunakan teknologi dalam menjalankan aktivitas usahanya. Menurut Maryam, dukungan pemerintah menjadi faktor paling penting untuk memajukan usaha di daerahnya. Jika ada peluang, Maryam berminat untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut agar mendukung kemajuan ekonomi di daerahnya.

Sumber: Geotagging
Sumber: Geotagging

Sumber:Geotagging
Sumber:Geotagging

Sumi (39 tahun, perempuan) dan sarti (62 tahun perempuan)---sama-sama berprofesi sebagai pedagang yang mengelola usaha secara mandiri, dengan Sumi menjual makanan dan minuman dan sarti berdagang di pasar tradisional. Sumi merasa ekonomi daerahnya sudah berkembang, dan memanfaatkan teknologi sederhana, sementara sarti menilai perkembangan ekonomi cukup, serta tidak menggunakan teknologi. Meski Sumi pernah dapat bantuan jarang dan sarti belum pernah sama sekali, keduanya sepakat bahwa peluang usaha terbatas; Sumi berharap pada perbaikan jalan dan kerja sama masyarakat, sedangkan sarti menekankan perlunya dukungan pemerintah. Dalam hal pengembangan usaha, Sumi masih ragu, sementara sarti memilih bertahan dengan usaha saat ini.

Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Gadang memiliki semangat tinggi dalam menjalankan kegiatan ekonomi meski menghadapi berbagai keterbatasan. Mereka berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan modal, pelatihan, maupun akses pemasaran yang lebih luas. Dengan dukungan tersebut, usaha kecil di kawasan Siring bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga berpotensi berkembang menjadi penopang ekonomi lokal yang lebih kuat.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun