Mohon tunggu...
Lalu Ikhlasul Ikhtiyar
Lalu Ikhlasul Ikhtiyar Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Awardee Beasiswa Bank Indonesia (Mahasiswa UIN Mataram)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Talkshow GenSmart! Gerakan Edukasi Ramah Perempuan dan Anak dalam Pencegahan Pernikahan Usia Dini

17 Juli 2025   23:56 Diperbarui: 18 Juli 2025   08:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diselenggarakan oleh Tim KKP UIN Mataram 2025 -- Desa Mertak Tombok

Sebagai bentuk kontribusi aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan perempuan dan anak, serta upaya konkret dalam mencegah pernikahan usia dini, Tim Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) UIN Mataram 2025 Desa Mertak Tombok menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk Talkshow GenSmart (Generasi Cerdas Menolak Pernikahan Dini) dengan mengangkat tema "Gerakan Edukasi Ramah Perempuan dan Anak dalam Pencegahan Pernikahan Usia Dini."

Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di Yayasan Pondok Pesantren Raudhatul Husna, Dusun Kepok, Desa Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Talkshow ini diikuti oleh sekitar 80 santriwan dan santriwati dari tingkat Madrasah Aliyah, SMK, hingga SMPI yang berada di bawah naungan Yayasan Raudhatul Husna.

Talkshow GenSmart menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu:

  1. H. Muslim Tasim, S.Kep., Ns., M.Kes -- Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dari Dinas DP3AP2KB Kabupaten Lombok Tengah,

  2. Laila Huzaimi, S.Keb., Bd -- Penanggung Jawab Kesehatan Reproduksi,

  3. Lalu Muhammad Said, SKM -- Penanggung Jawab Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Aik Mual.

Dalam talkshow ini, masing-masing pemateri menyampaikan materi dari sudut pandang yang saling melengkapi:

  • Dari aspek sosial, H. Muslim Tasim menyoroti bagaimana pernikahan usia dini masih menjadi tantangan serius di beberapa wilayah pedesaan, termasuk di Lombok Tengah. Beliau menjelaskan bahwa pernikahan dini sering kali berdampak pada meningkatnya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, serta putusnya pendidikan, khususnya bagi perempuan. Beliau menekankan pentingnya peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memberikan perlindungan serta pemahaman kepada remaja tentang masa depan mereka. Dinas DP3AP2KB, ujarnya, terus berupaya mendorong kebijakan perlindungan anak dan perempuan melalui edukasi dan intervensi berbasis masyarakat.

  • Dari aspek kesehatan, Laila Huzaimi memberikan penjelasan menyentuh tentang risiko kesehatan yang dialami remaja perempuan jika menikah dan hamil di usia yang terlalu muda. Secara biologis, tubuh mereka belum siap untuk proses kehamilan dan persalinan, sehingga risiko komplikasi sangat tinggi, baik bagi ibu maupun bayinya. Ia juga mengajak para santri untuk mengenal kesehatan reproduksi secara ilmiah dan terbuka, agar mereka memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk menjaga diri dan merencanakan masa depan dengan lebih matang.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun