Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskursus Serat Tripama untuk Audit Kepatuhan Wajib Pajak Warga Negara

17 April 2024   08:11 Diperbarui: 17 April 2024   08:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

Raden Basukarna, atau Adipati Karna, merupakan ksatria gagah berani yang menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran. Ia selalu berusaha untuk menegakkan keadilan dan tidak memihak siapa pun. Kesaktiannya yang luar biasa diimbangi dengan integritasnya yang kuat, menjadikannya sosok yang dikagumi dan dihormati.

Ketiga tokoh ini memiliki nilai-nilai luhur yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesetiaan, keberanian, keadilan, kebijaksanaan, kejujuran, dan pengabdian mereka menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Kisah mereka mengingatkan kita bahwa kepahlawanan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kekuatan moral dan mental. Keberanian untuk membela kebenaran, tekad untuk menegakkan keadilan, dan kesetiaan untuk mengabdi demi kebaikan bersama, itulah ciri-ciri seorang pahlawan sejati.

Penutup

Serat Tripama, Nitisruti, Wedhatama, dan kisah Patih Suwanda, Raden Kumbakarna, serta Raden Basukarna telah mengantarkan kita pada pemahaman mendalam tentang nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam membangun budaya kepatuhan pajak di Indonesia.

Nilai-nilai kesetiaan, ketaatan, integritas, keberanian, pengabdian, rasa hormat, dan keadilan yang terkandung dalam karya-karya tersebut menjadi landasan moral yang kokoh untuk mewujudkan sistem perpajakan yang adil, transparan, dan akuntabel.

Kearifan lokal yang terkandung dalam budaya Indonesia, dipadukan dengan semangat modernisasi dan globalisasi, dapat menjadi kekuatan pendorong dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak di kalangan masyarakat.

Kisah inspiratif para pahlawan pewayangan menjadi pengingat bahwa kepahlawanan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang kekuatan moral dan mental. Keberanian untuk membela kebenaran, tekad untuk menegakkan keadilan, dan kesetiaan untuk mengabdi demi kebaikan bersama, itulah ciri-ciri seorang pahlawan sejati yang patut kita teladani.

Marilah kita jadikan nilai-nilai luhur dan semangat kepahlawanan ini sebagai kompas moral dalam membangun budaya kepatuhan pajak yang kuat dan berkelanjutan. Dengan bersinergi, kita dapat mewujudkan sistem perpajakan yang adil, transparan, dan akuntabel, demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Dengan berbekal nilai-nilai luhur dan semangat kepahlawanan ini, marilah kita wujudkan kepatuhan pajak menjadi aksi nyata. Kita dapat berkontribusi dengan:

  • Menaikkan kesadaran: Ikutilah sosialisasi pajak yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau lembaga terkait.
  • Patuh dan taat: Laporkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPTPT) secara tepat waktu dan benar sesuai dengan penghasilan.
  • Menjadi agen perubahan: Sebarkan informasi tentang pentingnya pajak kepada orang-orang di sekitar kita, keluarga, teman, dan kerabat.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita bersama-sama dapat membangun budaya kepatuhan pajak yang kuat dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun