Mohon tunggu...
Lala Riski Wisnu Widayat
Lala Riski Wisnu Widayat Mohon Tunggu... Foto/Videografer - seneng gambar nulis dan jualan

Penggemar Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mario Teguh Suami yang Teguh

10 September 2016   00:15 Diperbarui: 10 September 2016   00:27 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama tak menulis, kini saya hadir lagi dengan topic yang lagi hot nih tentang seorang motivator keren bernama Mario Teguh yang lagi dicari oleh seorang yang mengaku anak dari Sang Motivator. Abaikanlah kata motivator dan seorang yang sedang mencari pengakuan dari sang Motivator, saya jadi terkesima bukan main dengan sosok Mario Teguh, padahal sebelumnya saya biasa ngatain beliau dengan umpatan "hidup tak semudah omonganmu pak" masih terngiang di diri sendiri tentang beliau yang sebelumnya sedang ngetrend dengan gaya elegan dan tampilan klimis, bahwa memang hidup tak semudah apa yang kau omongkan pak, dan ternyata disini saya menjumpai hal yang luar biasa dari dirinya.

sambil baca dengerin lagu ini https://www.youtube.com/watch?v=xfFYSMtDqXg

Mario Teguh, saya gak tau asal, tanggal lahir dan alamatnya makannya biografi kurang penting untuk disebutkan, karena ini lho yang mau saya ceritakan tentang beliau. Sebelumnya saya mau tanya, kompasianers pastinya pernah galau kan, di khianati cinta? di putus tanpa alasan? udahlah itukan cinta yang belum di sahkan administrasinya, btw saya juga abis diputusin walapun agak agak sendu nulis tulisan ini, tapi buat kompasianers saya rela menerusin tulisan ini kok. Saya Galau karena udah 4 tahun nih pacaran, tapi nggak tau kenapa si dia mutusin saya, mungkin dia tau cicilan montor saya belum lunas, dan mungkin karena saya abis bangkrut jadinya dia ninggalin saya.

Mungkin sakit memang di khianati, bahkan diputus, saya urusan cinta kurang lebihnya sama seperti pak Mario, yang jika ada apa apa pasangan saya yang akan saya beri kabar, beri nasihat, beri curahan, dan kecipratan rejeki saya kalo saya dapat uang. Intinya mengedepankan dia ketimbang saya ataupun orang lain bahkan orang tua sendiri. Kalo dalam istilah jawa sih NERIMO jadi apa apa yang kita dapat dan yang kita inginkan selalu saya beri laporan pada pasangan saya, saya emang nggak mau main-main dalam urusan percintaan. 

Walaupun saya kerap dimainin oleh si dia, tipe pencemburu "ya" saya memang tipe pencemburu, makannya kalo dia lagi jalan dan ngaku sama temennya saya tanya temenmu laki apa perempuan, kalo perempuan saya biarkan, tapi kalo laki laki biasanya saya bilang dan tanya sampai detil hingga saya suruh untuk kirim foto, dan akhirnya dia sempet bilang dia suka main sama temennya cowok, soalnya dia nggak punya temen cewek yang cocok dengan dirinya. 

Saya hanya legowo disitu(maaf malah jadi curhat) dan saya perlahan lepaskan dia agar mengerti tentang kecemburuan saya, entah tak tahu kenapa padahal sudah 4 tahun lamanya kami berpacaran, namun sedikit rasa yang saya alami ketika melihat dia dengan cowok lain tidak pernah bisa dimengerti, yasudahlah biarkan itu berlalu bagi saya itu adalah sebuah pengalaman berpacaran dengan periode kredit montor terpanjang namun tak berbuah apapun,

 saya mulai tutup luka itu dan berusaha bangkit, mungkin luka kali ini luka paling dalam karena ketika dia meminta untuk berpisah dengan saya, keadaan saya waktu itu dalam hal keuangan sedang tidak menentu, makannya hal ini menjadi luka yang paling serius.

Well, sekarnag saya mau ngomongin tentang pak mario yang super sabar menghadapi masalah, pasalnya status beliau dengan sang mantan istri sudah terikat dengan jelas, namun apalah daya api perselingkuhan menjambret harmonisnya cinta beliau hingga berbuah seorang anak yang kini mengaku sebagai anak pak mario teguh. Tegar dan sangat hebat ujian yang beliau alami hingga sedemikian rupa, rasanya mungkin jika saya menjadi beliau sakit hati dalam diri ini susah banget untuk mengenal lagi yang dinamakan wanita. 

Namun hal sangat luar biasa saya jumpai beliau ketika diwawancara di pers mengenai hubungan beliau dulu dengan sang mantan istri, beliau mampu menjawab kegetiran itu menjadi sesuatu hal yang seakan menjadi pembelajaran bagi kita(penonton), beliau tidak sama sekali merasa gusar, takut, galau. 

Walaupun seketika mimik wajah beliau terlihat engah ketika menjawab pertanyaan yang ada, memang butuh kesabaran dan kehati-hatian bahasa yang jelas tiada bandingnya ketika harus menyampaikan pengalaman pribadi yang pahit, karena jika tidak diri akan malah meledak-ledak dan citra diri semakin rusak. Dan begitulah dan hal itulah yang saya kagumi dari beliau sekarang.

Cinta memang telah membuat aku dan kamu menjadi kita, namun karena dia kamu dan aku adalah perpisahan dari sebuah ruang yang satu, sebagai penutup saya bawakan firman Tuhan dalam Injil, Matius: "Demikianlah mereka bukan lagi 2, melainkan 1. Karena itu, apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" dalam sekali makna dalam firman ini, jadi jangan coba coba untuk mengingkari segala suatu yang telah Tuhan satukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun