fajar datang masih dengan cara yang usang... seperti ketika malam mengejek pengais kata dengan sebutan pandir yang agung... walau masa telah melangkah jauh dari nyanyian burung yang mulai enggan temani embun... dan syair syair hanya menjadi bantal susahnya tidur... namun satu yang tiada berubah... hanya yang berjalan digelap malam yang tau indahnya pagi...
sebaris kata yang tertinggal pesonanya meminta jedah ntuk tengadah
meminta entah pada Sang Maha Pesona
bila ada masanya biarlah burung menangis karena teriris oleh senandung
bila ada temukan saat biarlah tangis lebih indah berbanding terbahak mereka
nikmatkan ditempat tak lezat
nikmatkan hingga batas tiada nikmat
senikmat sorga merindukan penghuninya
salam....
kesederhanaan kami