Si mbak menganggukkan kepalanya. "Suami saya nelayan bu, lewat campur tangan pak Jokowi dan bu Susi kesejahterahan kami diperhatikan." Ucapnya menerangkan
"Contohnya diperhatikan gimana? " tanya balik saya penasaran
"Kami punya asuransi bu, kalau kenapa kenapa dengan seorang nelayan maka kami dapat uang asuransi. Contohnya meninggal dalam keadaan sakit atau hal lainnya. Emang sih kami bayar asuransi setahun zekali tapi murah bayarnya. Jaman sebelum sebelum pak Jokowi mah boro boro diperhatikan"
"Ohhh ya?"
Sudah 2 kata yang saya terima dari orang yang menunggu pak Jokowi dipinggir jalan Urip Sumoharjo ini. Satu karena presiden merakyat kedua karena presiden idola yang baik hati.
Saya mau tanya lagi ke ibu ibu yang lain namun tiba tiba suara sirine terdengar agak banter. "Pak Jokowi lewat pak Jokowi lewat. Awas awas pak Jokowi lewat"
Benar jam 10.21 hari Senin tanggal 25 februari 2019, orang nomer satu di Indonesia melambaikan tangannya dari balik jendela mobil yang terbuka.
Hemmm pak Jokowi sungguh presiden yang berpenampilan sederhana. Baru ini saya lihat pak Jokowi langsung. Karena dulu saya gak dapet undangan makan siang di Istana. Ya iyalah saya di Korea berat diongkos juga kalau terima undangannya hehehe.
Penampilan pak Jokowi yang seperti inilah yang menjadikan rakyat kecil seperti kami tidak merasa takut tidak merasa sungkan dan tidak ada jarak diantara rakyat. Karena kita sama. Mungkin inilah pesan yang sejatinya ingin diungkapkan pak presiden dengan kesederhanaanya. Rakyat jadi tidak takut untuk mendekat.
Beda cerita jika rakyat kecil seperti kami berhadapan dengan orang yang berpenampilan serba wah. Rakyat jadi takut mendekat. Cuma orang yang selevel yang berani mendekat. Akibatnya presiden seperti ini gak akan tahu apa yang sebenarnya dimaui rakyat.
Pak Jokowi saat berkunjung ke Cilacappun mengunjungi pasar limbangan. Antusias warga gak kalah serunya lagi, ada juga pak gubernur Ganjar.