Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Uji Nyali di Terowongan Benteng Pendem, Cilacap

26 September 2011   19:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35 9678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau sendiri sudah pasti saya menjerit lari keluar wkwkwkwkwkwkw dasar penakut ya saya. Pemandu wisata saya membawa beberapa senter besar agar kami bisa melihat beberapa bagian di dalam terowongan ini. "Ayu bu, gak ucah takut, cuma 100 meter kok panjang terowongan ini" katanya.

"Aduh panjang juga ya? kata saya, tak urung kakak saya dan kedua putri saya melangkakan kaki kedalam terowongan. Melewati ruangan tempat meriam perasaan saya sedikit ngeri, heheheh  saya berpikir sungguh perang itu sangat kejam sekali. Sampai melewati ruangan eksekusi hati saya dak dik duk der pingin cepat-cepat keluar dari terowongan ini.  Pasti diruang inilah ratusan orang-orang Indonesia  menemui ajal dengan di siksa.

Pemandu wisata saya bilang "Disinilah orang-orang yang kerja paksa di cambuk sampai mati" perasaan saya saat itu benar-benar campur aduk, ada perasaan ngeri, sedih dan terharu. "Disini bu dulu ada uji nyali dan orangnnya gak kuat" ucap pemandu wisata.

"Aduh mas, kalau mau cerita nanti ya?diluar terowongan ini, yang penting kasih tahu aja nama ruanga2 di terowongan ini." ucap saya serius hehehehehe. (dasarnya penakut, nati kalau cerita yang serem-serem saya kabur lagi ninggalin putri saya hehehehe). Sementara putri saya Syasya semakin mempererat genggaman tangannya mungkin ia juga turut merasakan kekejaman ruangan ini.  (doc gak di foto soalnya gelap banget)

Sampai di belokan terowongan ternyata ada airnya sebatas betis kaki ternyata itu adalah air laut soalnya dipinggir-pinggirnya banyak terdapat kerang laut. Sebelah kanan terowongan itu ternyata ada sebuah ruangan yang konon ruangan itu adalah terowongan yang tembus sampai ke pantai nusakambangan. Di ruangan itulah tempat dimana para tentara melarikan diri jika mereka terdesak dalam pertempuran.

Keluar dari terowongan saya bisa bernafas lega hehehehehe  "MERDEKA"

[caption id="attachment_133437" align="aligncenter" width="300" caption="sampai dipintu keluar air laut dah gak ada, pic Syasya"][/caption]

Melewati ruangan amunisi yang dirancang memiliki suhu yang dingin, terbukti didalam ruangan amunisi ini terdapat rongga di bawahnya yang berisi air.

[caption id="attachment_133438" align="aligncenter" width="300" caption="ruang amunisim pic Syasya"][/caption] [caption id="attachment_133439" align="aligncenter" width="300" caption="lubamh untuk mengisi air di dalam ruang amunisim pic Syasya"][/caption]

Di samping ruang amunisi adalah ruang penjara untuk para tahanan, penjara ini bukanlah penjara permanen. arena bagi tahanan yang masuk penjara selanjutnya akan dibawa ke ruang eksekusi untuk dicambuk sampai ia menemui ajalnya. Ruangan penjara ini berukuran 3,5 x 3,5 meter yang masing-masing ruangan  penjara berisi 10 sampai 14 orang tanpa alas tempat tidur tentunya.

[caption id="attachment_133440" align="aligncenter" width="300" caption="ruang penjaram pic Syasya"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun