Mohon tunggu...
Laiza Afi
Laiza Afi Mohon Tunggu... Lainnya - Perencanaan Wilayah dan Kota

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Permukiman Kumuh di Kota Nganjuk

2 November 2020   07:01 Diperbarui: 2 November 2020   07:07 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perumahan saat ini menjadi masalah yang sangat rumit, sistem dan pasar yang tumpang tindih. Permintaan akan perumahan dan permukiman sangat erat kaitannya dengan dinamika kependudukan dan perkembangan rumah tangga. 

Perkembangan penduduk di perkotaan yang melebihi laju pertumbuhan penduduk pada batasan yang telah diperkirakan, dan juga pertumbuhan penduduk di perkotaan yang tidak merata terdapat daerah - daerah yang pertumbuhan penduduk kotanya sangat tinggi akan tetapi terdapat juga bagian kawasan kota yang penduduknya mengalami penurunan. 

Walaupun pertumbuhan pada penduduk merupakan salah satu faktor penyebab, tetapi dapat dilihat secara seksama faktor penduduk dari rumah tangga adalah faktor yang dominan yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada lingkungan tersebut. Begitulah esensi dari keberadaan suatu perumahan dan permukiman dalam pengembangan kawasan kota yang tidak ada kunjung habisnya. 

Ditambah lagi dengan adanya masalah urbanisasi yang merupakan bagian dari proses tumbuhnya Perkotaan, Bahkan tidak bisa dipungkiri bahwa kota - kota yang tumbuh dan berkembang bahkan menjadi kota metropolis diakibatkan karena gejala urbanisasi. 

Mahal nya tanah atau perumahan diperkotaan juga salah satu dari akibat urbanisasi perkembangan penduduk yang terus menerus di perkotaan akan menjadikan pengelompokan suatu kegiatan ekonomi di suatu tempat misalnya perkantoran, perekonomian, industri, kampus, dan perdagangan, akibatnya adalah terjadinya persaingan untuk merebutkan lokasi di sekitar pusat kegiatan atau yang paling dekat dengan pusat pusat kegiatan tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa semakin lama persaingan terjadi semakin intensif.

Hal ini juga menjadi Sorotan di Kabupaten Nganjuk kawasan pemukiman yang cukup berkembang akibat dari meningkatnya jumlah penduduk dan juga semakin kompleks nya kegiatan masyarakat khususnya di kawasan perkotaan di Kota Nganjuk. 

Di Kabupaten Nganjuk sendiri penyebaran pemukiman terjadi secara linier yaitu dengan mengikuti arus jalan yang telah ada dan terkesan memadati sepanjang jalan utama dari Jalan kecamatan contohnya di Kecamatan Baron, Kecamatan Sukomoro, dan Kecamatan Kertosono. 

Apabila diamati perkembangan wilayah di Kabupaten Nganjuk pembeludakkan pemukiman terjadi di daerah - daerah yang mempunyai kawasan yang subur. 

Walaupun kondisi bangunan rumah sebagian besar di kawasan perkotaan sudah permanen tetapi terdapat juga rumah rumah semi permanen. Kecenderungan pada peningkatan jumlah penduduk secara signifikan di Kabupaten Nganjuk khususnya pada kawasan Perkotaan, seiring dengan berjalannya waktu peningkatan kebutuhan akan lahan untuk tempat bermukim selalu meningkat dan akan terus meningkat, Meningkatnya akan permintaan lahan oleh konsumen untuk bermukim ini dapat memicu terjadinya alih fungsi lahan yang semulanya berupa lahan pertanian di kawasan pedesaan menjadi perumahan serta munculnya kawasan Kumuh di Perkotaan.

Membeludaknya kawasan kota Nganjuk salah satunya disebabkan oleh eksodus Transmigran yaitu permasalahan  yang cukup kompleks yang harus dihadapi oleh pemeritah kabupaten nganjuk, kawasan eksodus transmigran ini merata di 12 kecamatan di kabupaten Nganjuk Yang letaknya berbatasan langsung dengan hutan.

Seperti masalah masalah Perkotaan pada umumnya yang selalu menjadi langgangan oleh kota kota besar adalah permukiman kumuh, Permukiman kumuh Dapat terjadi karena permintaan Kebutuhan manusia yang semakin berkembang tidak sebanding dengan ketersediaannya lahan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun