Hujan turun deras sore itu. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh. Di sudut kota, seorang gadis kecil berdiri dengan payung kuning yang tampak kebesaran untuk tubuh mungilnya.
"Dek, kenapa sendirian?" tanya seorang wanita yang juga berteduh di bawah atap toko.
Gadis itu tersenyum kecil. "Aku lagi nunggu Ayah. Katanya, meskipun hujan, aku harus berani berdiri di sini. Katanya aku kuat."
Wanita itu terdiam. Matanya menatap lekat pada si kecil yang berusaha menahan dingin. Hujan makin deras, tapi payung kuning itu tetap terbuka, seolah melindungi dunia kecilnya.
Beberapa menit kemudian, seorang pria datang tergesa-gesa. Wajahnya letih, tapi begitu melihat putrinya, senyum lega langsung merekah.
"Maaf ya, sudah nunggu lama." Ia meraih tangan anaknya.
Gadis itu mengangguk. "Nggak apa-apa, Yah. Aku kuat, kan?"
Pria itu mengusap kepala putrinya. "Iya, kamu kuat. Tapi, jangan lupa, kamu juga boleh merasa lelah."
Mereka pun berjalan bersama, menyusuri hujan dengan payung kuning yang kini terasa cukup untuk menampung hangatn
ya kasih sayang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI