Bashiroh itu artinya mengenal sejauh-juahnya kedalam dirinya, meski lisan bisa bahkan sangat pandai berkata yang lain/sebaliknya.
Makanya yang bisa mengukur puasa kita ya kita sendiri.
Bahkan Allah sudah mendawuhkan tentang bashiroh ini. manusia tidak akan pernah melupakan kesalahannya dari masa lalu nya sedikit pun.
Tapi, Alhamddulillah, Nabi hanya mewajibkan kita bisa mencegah hal-hal yang membatalkan. Tidak makan, minum dan hubungan suami istri saja. Puasa kita sudah sah/cukup. Menyoal naik level  menjadi puasanya orang khusus, Nabi sudah menyinggung, sudah menganjurkan.
Sedikit menyinggung tentang Idul fitri. Idul fitri bukan hanya peristiwa tahunan.
Idul fitri adalah bagian dari Agenda Nabi, yakni :
1. Untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pada masa jahiliyah ada dua hari yang oleh kaum jahiliyah digunakan untuk berbahgia. Namun, Allah telah mengganti hari bahagia itu dengan Idul fitri dan Idul adha. Tapi biar beda, diawali dengan sholat berjama'ah. Yakni sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Artinya sebelum bersenang-senang lapor dulu kepada Allah.
2. Nilai sosial. Setelah berpuasa diwajibkan Zakat fitrah. Karena Semua harus bersuka cita. Bukan hnaya diri sendiri. Ini juga bedanya dengan tradisi bersenang-senangnya di masa jahiliyah.
Idul fitri adalah hari berbahagia. Jadi boleh ada lagu-lagu. Tapi lagu-lagu yang ada faktanya atau mengandung nasehat. Silahkan ber Baju baru, makan-makan, dll.
Suatu cerita yakni seorang sahabat yang melihat suatu daerah sepi pada Idul Fitri. Lalu, beliau berkata pada penduduk setempat, Kenapa kok sepi ? silahkan semarakkan hari raya  dengan tabuh-tabuhan, lagu-lagu yang baik. Intinya mari Idul Fitri menjadi moment untuk mensyiarkan Islam. Untuk syiar Islam waktu Idul Fitri bisa kita manfaatkan banjari, terbangan dll. Biar non muslim tahu tentang Islam.