فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
Ayat di atas turun sebelum Abu Lahab dan istrinya meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran benar-benar membawa kebenaran. Hingga jalan cerita kehidupan orang terlaknat seperti Abu Lahab dan istrinya telah tercatat dalam suratan takdir di dalam Al Quran.
Jika Alquran itu tidak benar, bisa saja Abu Lahab membuat sebuah pengumuman di kota Mekkah dan Madinah bahwa ia telah bertaubat dan mau mengikuti ajaran Rasulullah. Jika hal itu terjadi, bisa saja Al Quran itu tidak benar. Namun, takdir berkata lain, tak sedikitpun kegigihannya untuk menentang ajaran Islam itu bergeming. Dia selalu saja menyiksa Rasulullah.
Bahkan yang dilakukan istri Abu Lahab sangat keterlaluan, dia tak segan menaruh duri di jalan yang biasanya Rasul lewati, hingga dia menyuruh anaknya yang menikah dengan putri Rasulullah menceraikan istri-istri mereka. Salah satunya adalah Utaibah, yang menceraikan Ummu Kultsum, putri Rasulullah. Namun, naas, setelah itu Allah langsung memberi azab kepadanya dengan seekor Singa yang menerkam dia saat ia sampai di Kawasan Al Ghadirah hingga berakhir dengan sangat mengenaskan, seluruh tubuhnya tercabik oleh singa yang ganas.
Hingga akhir hayatpun, Abu Lahab dan istrinya sama sekali tidak mau bertaubat,. Istrinya yang mendapat julukan Wanita Pembawa Kayu Bakar itupun juga tak kalah kejam dengan suaminya. Hingga Sang Istri tak segan meludahi Rasululah.
Akhir dari kematian Abu Lahab juga sangat mengenaskan. Dia mengidap penyakit kulit berupa bisul di seluruh tubuhnya hingga meninggal dunia. Orang-orang di sekitarnya taka da yang mempedulikannya, sehingga jenazahnya taka da yang mengurus. Setelah tiga hari jasad itu terlantar, akhirnya jasadnya didorong dengan kayu Panjang hingga masuk ke dalam lubang. Kemudian jasad itu dilempari dengan batu kerikil hingga tertimbun.