Mohon tunggu...
Lailatul Djannah
Lailatul Djannah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tak Dapat Strategis dalam Perekonomian dapat Menyebabkan Bunuh Diri di Tengah Pandemi Covid-19

21 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mati bukan karena Corona (Covid19) namun karena kelaparan, tidak ada pekerjaan lagi, semua di PHK secara sepihak, penghasilan menurun, menjadikan seseorang  putusasa dan akhirnya memilih jalan satu-satunya adalah Bunuh diri sebagai segala solusinya yang ada.

Dimana sebelum adanya Corona (Covid19) setiap manusia memerlukan pekerjaan, dari pekerjaan tersebut mereka mendapatkan penghasilan, penghasilannya digunakan mereka untuk mencukupi kehidupan sehari-hari (keluarganya), namun kenyataannya karena adanya wabah corona (covid19) sejak awal Januari hingga sekarang ini, menyebabkan perekonomian di Indonesia menjadi sangat menurun drastis dari biasanya, banyak perusahaan yang mau tidak mau harus mengurangi jumlah pegawai/karyawan bahkan hingga memberhentikan para karyawannya secara mendadak (PHK), potong gaji sebesar 30%, penundaan pembayaran gaji (upah), menutup pabrik/perusahaan karena telah mengalami kebangkrutan, dan masih banyak lagi, apalagi nasib pekerja yang informal (tidak tetap) akan sangat terkena dampaknya, seperti, berjualan, pembantu rumah tangga, supir angkut, gojek, becak, jasa potong rambut, tukang parkir, pengamen, jasa travel, dan lain-lain, kalau mereka tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan mau makan apa dan mau memenuhi kebutuhan hidupnya bagaimana, perekonomian (ekonomi) Indonesia makin hari makin menurun, banyak pengangguran dimana-mana, tanpa disadari wabah corona (covid19) ini juga menyebabkan seseorang menjadi lemah mental, stress, putusasa, dan akhirnya memilih untuk bunuh diri saja, dan ada juga yang bukan karena perekonomian, karena sudah dikatakan terkena corona (covid19) (positif) sudah tidak tahan lagi, akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, sebelum corona (covid19) bunuh diri biasanya diberitakan di media sosial atau di media massa karena kebanyakan penyebabnya disebabkan oleh putus cinta, perselingkuhan, penyakit yang tak kunjung sembuh, sekarang setelah adanya wabah corona (covid19) bunuh diri disebabkan karena keputusasaan dari segi perekonomian (ekonomi), hilangnya pekerjaan, penghasilan menurun, terjerat hutang dimana-mana, depresi, stress, kelaparan, dan masih banyak lagi sebab-sebab mereka melakukan bunuh diri tersebut.

Dimana para pekerja informal khususnya mereka culturshock atau kaget dengan keadaan yang memaksa seperti saat ini, ada sebuah perubahan yang signifikan dari sebelumnya, seperti halnya tukang becak, mau tidak mau mereka harus menunggu sampai mendapatkan pelanggan yang mau diantarnya, jika tidak ada yang diantarnya, maka tidak ada pengasilan, apabila tukang becak tersebut memanfaatkan teknologi mungkin bisa memodifikasi becak tersebut menjadi bentor dengan pemesanan via wa maupun sosial media, namun kenyataannya tidak semua dapat melakukannya, dimana dengan adanya wabah ini jika bisa disiasati dengan baik akan mendapatkan hikmah dibaliknya, jika tidak disiasati dengan baik maka akan menimbulkan hal yang lepas kontrol dari pemikiran seperti bunuh diri, namun kita sebagai manusia lumrah belum terbiasa untuk menerima perubahan-perubahan  yang terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun