Bagaimana mungkin seseorang yang sedang berjuang tiba-tiba harus berhenti lalu mundur pelahan, memutar ulang dan mengurai perjalanan satu persatu dari awal pengembaraan,
bagaimana mungkin waktu memutar dirinya sendiri ke arah kiri, rontok pelahan untuk mengembalikan kenangan ke sebermula agar seseorang awalnya tak jadi memulai perjalanan,
bagaimana mungkin seseorang berjalan mundur ke belakang meski bukan karena takut atau pengecut, ia tak mampu lagi berjalan sekalipun ini sudah di pertengahan,
siapa pula yang peduli di mana ia sedang berada, dalam sebuah perjalanan awal akhir atau pertengahan, sementara ia tak pernah diberitahu di jalan mana ia berada dan kapan ia akan sampai.