Mohon tunggu...
Laila Luthfiah
Laila Luthfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang sedang menempuh S1 pada UIN Ar Raniry dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Ingin mencoba dan menigkatkan minat serta bakat dalam menulis dan menayangkan berita

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Generasi Z Dalam Pemilu 2024 Di Desa Dalam, Aceh Tamiang

19 Februari 2024   00:00 Diperbarui: 19 Februari 2024   08:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TPS di halaman SD IT Darul Mukhlisin, Desa Dalam, Aceh Tamiang (dokpri)

Aceh Tamiang - Generasi Z merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 sampai 2012, dengan kata lain perkiraan umur mereka saat ini adalah 8 sampai 23 tahun. Berdasarkan pada data BPS pada tahun 2020, jumlah Gen Z di Indonesia adalah sekitar 75,4 juta jiwa atau 27,94 persen dari 270 juta jiwa penduduk indonesia.

Dilansir dari Kumparan.com, KPU menetapkan daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 suara, dan diantaranya Generasi Z akan mencoblos sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85 persen.

Tidak heran di pemilu 2024 sekarang ini, banyak yang memperebutkan suara dari Gen Z. Lalu bagaimana tanggapan Gen Z dipemilu kali ini?

14 Februari 2024, dilakukan pemilihan umum secara serentak di seluruh provinsi dan daerah yang ada di Indonesia. Begitupun di Aceh Tamiang, Desa Dalam melaksanakan pemilihan suara di halaman SD IT Darul Mukhlisin. Begitu banyak antusias dari warga setempat, terutama anak muda yang merupakan bagian dari Generasi Z. Ada banyak kesan yang mereka dapatkan ketika melakukan pemilihan suara, baik itu selama mereka menentukan pilihan, ketika menyoblos, dll.

"Karena ini pemilihan yang pertama kali,  sudah pasti sangat antusias. Apalagi kita lihat bagaimana polemik pemilu tahun ini,"  ujar salah satu pemilih muda Gen Z, Nadia Shafira, Rabu (14/2/2024)

Kata Nadia, bagi dia yang pertama kali mencoblos, untuk menentukan pilihan awalnya sempat kesulitan. Namun setelah menonton debat dan meriset kembali lebih dalam tentang setiap paslon, mulai dari visi misi, track record, program kerja, jejak kinerja selama paslon menjabat di pemerintahan serta prestasi-prestasi yang ada pada setiap paslon, dan setelah itu Nadia pun memantapkan dan yakin untuk meimilih 1 paslon dar 3 paslon yang ada.

Berbeda dengan Nadia yang dimana pemilu 2024 ini merupakan pemilu pertamanya, menurut Biya selaku Gen Z, pemilu kali ini merupakan pemilunya yang kedua.

Menurutnya, bagi dia sendiri pencoblosan yang kedua ini lebih seru. Biya lebih banyak belajar dibandingkan saat pertama kali dia mencoblos, kali ini dia lebih aware dengan pilihan yang akan dia pilih

"Perjalanan menjelang pemilu, saya merasakan akan adanya pesimis dengan pemilihan presiden, karna pemikiran bodoh saya siapapun pemimpinnya, korupsi, nepotisme dkk itu tidak akan pernah hilang. Setelah beberapa kali nonton di sosial media saya dapat pemahaman baru kalau ternyata banyak juga orang orang yang ignorance sama situasi politik di negara tercinta ini, terlebih anak muda. Korupsi, nepotisme makin tidak terkendali dan yang melakukan itu semakin ga ada takutnya karna mereka mikir kita sebagai rakyat banyak yang ga peduli ko sama yang mereka lakukan." Ujar Biya, Rabu (14/2/2024).

Biya juga mengatakan harapannya untuk anak muda dalam memilih, "Yakin dengan hati, lihat visi misi, jangan mau disetir dengan uang, alias asal terima serangan fajar buang harapan besar. Cerdas bermain sosmed, tidak gampang terprovokasi dan jangan mudah sebar atau termakan hoax."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun