Oleh : Ovie Partiwi
Kala gelapnya awan bagai tak berdaya menahan Bendungan
Kala itulah hamparan menanti hujan sudi memberi ruh kehidupan
Datang menyusuri jari-jemari bebatuan
Turun di tanah lapang yang akan menyudahi kemarau panjang
Senandung irama akan menyambut tetes demi tetes  Â
Seakanan abadi tiada maut menghadang
Inikah jalan menuju keabadian?
Yang selama ini menjadi hanya bunga tidur tanpa kepastian
Tanpa kata, tanpa suara
Angin meniup seperti lilin,
Meniup awan yang menyimpan segenggam harapan
Meniup segala impian berujung hampa
Kini hanya ilusi tak bertepi
Tiada janji, sebagai alasan menetap atau menanti
Â