Menyebalkan sekali dosen itu, kenapa tidak dari kemarin dia bilang akan ditangani oleh dosen pengganti. Ingin sekali aku protes tapi aku sadar diri.
"Huhh.. sabar Salwa, ini cobaan kalau skripsimu akan di acc." Aku menghibur hatiku sendiri yang sedang panas memuncak.
Aku memasuki ruang dosen mencari dosen Muazzam Fatih Abdillah, pernah dengar? Ya tentu saja tidak. Sebelumnya aku tidak pernah mendengar nama dosen itu.
"Kamu? Salwa Mufidatul Hikmah?" tanya seseorang yang mengenakan kemeja dengan lengannya diikat sampai siku.
Ah, siapa dia? gumamku dalam hati. Apa dia dosen pengganti yang dibilang Pak Ridwan?
"Iya, Pak."
"Saya pengganti Bapak Ridwan pembimbing skripsi kamu, jadi silakan kamu letakkan filenya, kamu boleh pergi setelah itu."
Ah.. ganteng-ganteng tapi kayak kaktus kering. Ganteng? Tidak. Apa yang kupikirkan.
Aku langsung bergegas meletakkan file skripsi dan langsung pergi ke luar jauh dari ruang dosen.
Aku berniat ingin menyusul Nada ke kantin semoga aja masih stand by di sana.
"Kenapa sih tuh muka kayak benang kusut?" ledek Nada.