Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tenang Bersama Togaku

8 Februari 2020   17:31 Diperbarui: 8 Februari 2020   17:58 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Isak tangis memenuhi rumah kecil yang berada di ujung desa, nyatanya kebahagiaan Putri kali ini harus digugurkan dengan duka yang mendalam. Tepat saat hari bahagianya dan kado untuk ibu dan ayah juga menjadi kado perpisahan.

     Ibunya mengalami kelelahan setelah mengurus segala keperluan Putri untuk keberangkatan Putri ke Australia yang menerima beasiswa. Namun, hal itu tidak ditunjukkan oleh sang ibu hingga saat bersiap-siap untuk bertemu dengan putrinya. Allah lebih sayang dengan mencabut nyawanya dihari Bahagia Putri.
Diam dan tatapan kosong dari raut wajah Putri saat mengantarkan sang ibu ke tempat peristirahatan terakhirnya. Luka yang sangat sulit disembuhkan. Setelah pemakaman Putri berlutut di samping makam ibunya.


     "Ibu, maafkan Putri jika selama ini ibu ternyata kelelahan mengurusi segala keperluan Putri. Kenapa harus di hari bahagia Putri, ibu pergi. Ini janjiku bu dan impian kita bu, impian kalau Putri akan lulus dengan nilai yang bagus dan dapat beasiswa. Tapi apa, ibu sudah membuat Putri jadi ingkar janji. Bagaimana bu, bagaimana cara Putri melunasi janji Putri bu," Air matanya terus menetes, tangannya mengambil toga kemudian meletakkan di atas makam sang ibu.


     "Ini bu, kebahagiaanku ada disini. Aku yakin, ibu pasti melihatnya walau kita di alam berbeda. aku rindu ibu sekarang,nanti dan selamanya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun