Mohon tunggu...
Rindy Dwi Ladista
Rindy Dwi Ladista Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku penikmat rindu, seperti candu, seakan membelenggu,perlahan membunuhku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pegangan Kuning di Bus Pagi Itu

13 Agustus 2012   05:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi tadi, seperti biasanya

Tak banyak hal yang kulakukan

Selain mengejar waktu

Mengabadikan segala kepenatan

Rasa kantuk yang tertahan semalaman

Aku kembali lagi menyapa mentari

Yang menatap sinis padaku

Mungkin ia iri sebab kini

Aku lebih bercahaya darinya

Kudapati bus yang akan

Membawaku ke tempat lain

Mengisi hari panjang yang membosankan

Aku duduk sekenanya

dan mentari masih membuntutiku

Tak rela rupanya bila ia tak mampu

Menyakiti mataku dengan silaunya

Maka kualihkan pandangan

Pada secarik kertas yang ku pegang erat-erat

Ku tundukkan kepala hening membaca

Tapi sia-sia, perhatianku tertarik pada pegangan kuning

Di langit-langit bus yang berhimpitan

Seakan saling bertanya kabar

Mengenang hal yang dialami bersama

Mereka bertetangga dekat

Selalu bersua sepanjang masa

Jatuh cinta di jumpa pertama

Takdir menggariskan pertemuan yang tak sengaja

Meski hanya sesekali bersentuhan

Ketika badan bus terguncang

Tapi tampaknya mereka baik-baik saja

Tak ada yang membuat mereka jenuh

dan senantiasa bersama

Suara yang mereka buat kala berpapasan

Membuatku mengingatnya

Ia yang begitu jauh dari jangkauan

Untuk sekejap, aku terluka

Ingin rasanya dekat seperti mereka

Tapi, mungkin aku justru akan lebih tersiksa

Coba lihat pegangan kuning di bus itu

Dahinya mengernyit

Memandang tajam tangan-tangan berbeda

Yang selalu menggenggam erat kekasihnya

Sementara ia terisak

dan tak punya kesempatan untuk memeluknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun