Mohon tunggu...
L H
L H Mohon Tunggu... profesional -

seorang ibu yang senang membaca & menulis ------------------ @ di Kompasiana ini TIDAK pernah pakai nick lain selain nama asli yg skg disingkat menjadi LH.----- di koki-detik pakai nick 'srikandi' \r\n\r\n----------------\r\nMy Website: \r\nhttp://www.liannyhendranata.com\r\n\r\n----------------\r\n\r\nmy twitter : \r\nhttp://twitter.com/#!/Lianny_LH\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Itu...

6 Desember 2011   15:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara itu…………. bergumam penuh arti

Ingin rasanya menyumpal lubang telinga ini

Suara itu……………. berdesah sampai ulu hati

Membangunkan ingatan akan kebencian hati ini

Suara itu………….bergetar memecah arca diri

Membuat kehilangan kepercayaan dalam diri ini

Suara itu………merasuk sukma membuncah jati diri

Milik orang yang dikira belahan jiwa.!

Sapaan itu…………. berdesah penuh birahi

Membuat detak jam seolah melambat

Sapaan itu………….mengandung magnit sukma

Membuat perasaan gundah tertambat

Sapaan itu…………mengalunkan angan-angan

Membuat pikiran jadi cupat

Sapaan itu …………membuat bulu kuduk meremang

Membuat diri bergetar, menyadari keterlambatan

Selama matahari selalu terbit di ufuk timur

gelombang rasa berbaur benci

Saat itu, jiwa ini harus terbangun

gelombang kesadaran membentur sukma

Selama nafas masih ada, tak akan jasad terbujur

irama detak jantung berdentam kuat

Saat itu, hentakan kaki melangkah mengayun

catatan:

semua gambar ilustrasinya dari Google ya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun