Sesaat kemudian berdatangan rombongan yang kemudian dipimpin oleh PAC masuk ke dalem pondok pesantren. Â Kami bersalaman dan bersilaturahmi. Banyak yang kemudian menggoda berkelakar, berseloroh perihal aktivitas Ansor dan Banser.
Sampai kemudian dari pihak pesantren ada yang meminta masuk dan melakukan doa bersama di ruang utama. Setelah MC menyampaikan susunan acara kemudian berlangsung acara yang sudah diatur secara tertib berurutan.
Selesai acara dan doa tentu saja dilanjutkan acara silaturahmi sambil menikmati kopi panas, the panas dan jajanan yang lumrahnya disuguhkan.
Ndilalah saya duduk disebelah Agus. Pembagian gelas kopi sampai pada Agus sedangkan gelas selanjutnya adalah gelas the hangat.
Demi bisa menikmati kopi, aku ambil segelas NU Mineral, kemudian meminum airnya. Setelah itu aku membagi kopi dalam gelas bagian agus kedalam gelas NU Mineral tadi. Cerdas. Begitu solusinya, supaya bisa menikmati kopi bersama-sama. Hehehe....
Saat aku meminum kopi, seruput demi seruput, diiringi juga dengan hisapan kretek dji sam soe. Ada sedikit heran . kenapa ?
Pasalnya di otakku terjadi semacam dialektika. Entah apa yang kemudian membuat aku tau beberapa hal tentang sosok Kyai Mufton atau Guston. Â Ya ...
Sepertinya aku sudah membaca tulisan itu. Dimana.. ya sedikit tulisan tentang kabar meninggalnya Gus Ton. Ini dia.
***
Kabar duka datang dari pondok pesantren salafiyah gebang Anom Wetan kangkung kabupaten Kendal. Di mana pengasuh pondok pesantren Syafi'iyah salafiyah yakni Kyai mufton samrodin Rois meninggal dunia.