Mohon tunggu...
Kang Didin
Kang Didin Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah Penulis dan Videografer serta foto grafer apa saja

MENULIS SEDIKIT NGAWUR SELEPAS MUNGKIN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kentir Lakune Takdir

28 Desember 2017   08:22 Diperbarui: 28 Desember 2017   09:01 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rikat lampahing rata tan pantara

Prapteng sukuning arga

Eram tumingale pakuwon asrine

Dhendheng saengga praja

Umyung pradangga busekan kang wadya

Kereta berjalan cepat, tak lama kemudian

Sampailah di kaki gunung

Terpesona menyaksikannya

Indah sekali padepokan itu

Berbaris rapi sampai kerajaan

Gaduh suara seperti musik riuh

Riuh gaduh galau antara aku dan takdir yang berlau

Tentu saja bagiku

Bismillah

Aku tetap berjalan menyusur keadaan

Meski liku laku jalanku

Tak terhenti untuk terus melangkah

Tapak demi tapak menuju Tuhan

Terjatuh pun tak berapa sakitnya

Demi keluarga.........

Kereta terus berjalan

Seperti takdir yang membanjir

Aku ikut kentir..... laku Takdir

by:

Ki Gula Klapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun