Suara detik waktu di tembok bertalu-talu
Tampah henti seiring perjalanan waktu
Aku pun bergerak tak mengenal waktu
Seakan sukmaku terus di buru
Seiring pergantian waktu
Ribuan asa berkumpul menjadi satu
Embun pagi serasa dingin membeku
Menanti mentari yang masih berselimut awan kelabu
Namun aku selalu tersenyum padamu
Menyambut mentari tanpa ragu
Walau tebalnya selimut awan kelabu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!